Kembangkan Kearifan Lokal Masyarakat Pedalaman Sebagai Magnet Bagi Wisatawan

id kembangkan kearifan, lokal masyarakat, pedalaman sebagai, magnet bagi wisatawan

Kembangkan Kearifan Lokal Masyarakat Pedalaman Sebagai Magnet Bagi Wisatawan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kearifan lokal masyarakat terpencil, Suku Talang Mamak menjadi "magnet" Ekowisata Taman Nasional Bukit Tiga Puluh yang berlokasi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau bagi wisatawan.

"Suku adat terpencil Talang Mamak merupakan orang melayu asli bukan Islam, kehidupan masyarakat ini menjadi daya tarik ekowisata Taman Nasional Bukit Tiga Puluh," kata Kepala Disparekraf Riau Fahmizal Usman di Pekanbaru, Minggu.

Daya tariknya, kata Fahmizal, justru melalui kearifan lokal yang muncul dari kehidupan di dalam hutan. Masyarakat adat suku terpencil menyatu dengan harmoni alam, kesehariannya dan kehidupan berbaur dengan hutan.

"Silahkan berkunjung melihat keseharian mereka, bagaimana mereka menangkap ikan, bagaimana mereka merakit di Sungai Gangsal dan ada yang namanya Festival Gangsal," katanya pula.

Melalui Disparekraf Inhu, kata dia, pihaknya mengangkat pergelaran gangsal festival yang merupakan salah satu titik poin pengembangan destinasi pariwisata yang baru setahun berjalan dan terus di didorong.

Ia mengklaim, ekowisata keasrian alam dengan menyajikan kehidupan suku terpencil menjadi magnet untuk terus dipromosikan.

Selain itu, di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh sudah punya "camp drabit", penginapan dengan difasilitasi kamera "track" untuk memperhatikan aktifitas harimau. Karena disana merupakan rumah bagi harimau Sumatera. Kemudian sudah dilenggapi dengan jogging track di dalam hutan, bicycle track, camping ground yang sudah ada toiletnya.

"Ini sudah siap, aktifitas itu sudah bisa dilakukan oleh wisatawan. Hanya saja harus menempuh perjalanan selama 5,5 jam kedalam hutan dan siap berbaur dengan masyarakat terpencil," kata dia.

Ia menuturkan, masyarakat disana cukup terbuka sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan, komunikasi pun sudah terjalin dengan kepala adat Suku Talang Mamak tentu dengan pemandu wisata sebagai penunjuk bagi wisatawan.

Kemudian, kata Fahmizal, pihaknya bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Biro Perjalanan Indonesia (Asita) Riau mengenai paket harga Travel Biru menunju Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Rencana promosi juga dalam pameran Mata fair di Kuala Lumpur, Malaysia yang merupakan expo pariwisata Asia.

Fahmizal menambahkan, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh siap menerima kunjungan wisatawan karena telah ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pengunjung dapat menikmati keasrian alam itu, ekowisata, puluhan air terjun, harimau, gua pintu tujuh, sungai yang sangat asri, pohon durian dan berbaur dengan masyarakat pribumi.

Oleh: Diana Syafni