Pekanbaru (Antarariau.com) - Jumlah warga sakit akibat polusi asap kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, meningkat, kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Penanggulangan Krisis Diskes Riau Jon Kenedy.
Dalam laporan yang diterima Dinas Kesehatan Riau pada 27 Agustus lalu tercatat dalam sehari ada 69 orang warga Bengkalis yang sakit akibat polusi asap di daerah itu, dari sebelumnya nihil, katanya di Pekanbaru, minggu.
Jumlah tersebut antara lain sebanyak 63 orang terkena infeksi saluran pernafasan akut, empat orang terkena iritasi kulit, dan masing-masing satu orang terkena asma dan iritasi mata.
"Asap di Bengkalis cukup parah sehingga warga banyak yang mulai sakit," katanya.
Ia mengatakan Dinas Kesehatan Provinsi Riau berupaya untuk membantu instansi kesehatan setempat yang terkena dampak polusi asap kebakaran lahan dan hutan di Riau.
Untuk di Bengkalis, pihaknya sudah mengirimkan 10 ribu masker medis yang bisa dibagikan kepada masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan.
"Puskesmas diminta untuk siaga," ujarnya.
Ia mengatakan dinas kesehatan juga terus melakukan penyuluhan akan bahaya kebakaran lahan dan polusi asap kepada masyarakat dengan menggunakan mobil ambulans.
"Mobil ambulans berkeliling untuk mengedukasi masyarakat supaya mengurangi kegiatan di luar ruangan ketika asap pekat," ujarnya.
Berdasarkan data Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau, kualitas udara di Bengkalis seperti daerah Duri kondisinya sudah tidak sehat akibat polusi asap. Bahkan, di Kota Dumai kualitas udara sudah dalam taraf berbahaya karena Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) mencapai angka 369.
Sementara itu, Komandan Satgas Siaga Darurat Karlahut Riau Brigjen TNI Nurendi mengatakan terjadi pergeseran pola pembakaran lahan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
Titik api cenderung makin banyak pada sore hingga malam hari terutama pada hari libur yakni pada Sabtu dan Minggu.
"Kita memang memerlukan peningkatan operasi penindakan karena upaya pencegahan sudah kita lakukan, sampai ada satu anggota kita yang jadi korban jiwa tapi ada saja masyarakat yang tetap membakar," kata Nurendi.
Ia mengatakan kini kebakaran terus terjadi daerah pesisir Utara Riau seperti Rokan Hilir, Kota Dumai, Bengkalis, Siak. Selain itu, kebakaran juga terjadi di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Kota Pekanbaru di bagian Selatan Riau.
Berita Lainnya
Warga Pekanbaru keluhkan udara berbau limbah menyengat
09 March 2021 7:41 WIB
Polusi dari PT BIM membuat ngeri warga, DLH Siak: Angin bawa asap ke bawah
27 February 2021 10:25 WIB
BBM oktan rendah hasilkan polusi berbahaya seperti kabut asap
18 November 2019 6:35 WIB
Karhutla Riau - Kabut asap kian pekat, polusi udara di Riau makin berbahaya
13 September 2019 18:34 WIB
Karhutla Riau - Kabut asap bikin biaya hidup di Pekanbaru meningkat, begini penjelasannya
13 September 2019 16:33 WIB
Karhutla Riau - Kualitas udara di Riau sudah Berbahaya akibat asap Karhutla, begini penjelasannya
12 September 2019 18:58 WIB
Hujan hapus polusi asap karhutla di Riau
27 August 2019 10:37 WIB
Udara Pekanbaru Jumat sore membaik dari polusi asap Karhutla, begini penjelasan BMKG
09 August 2019 18:41 WIB