Puluhan Lokasi Hiburan Dumai Berpotensi Sebagai Tempat Penyebaran HIV/AIDS

id puluhan lokasi, hiburan dumai, berpotensi sebagai, tempat penyebaran hivaids

Puluhan Lokasi Hiburan Dumai Berpotensi Sebagai Tempat Penyebaran HIV/AIDS

Dumai, Riau (Antarariau.com) - Komisi Penanggulangan AIDS Kota Dumai memetakan puluhan lokasi hiburan yang berpotensi jadi penyebaran HIV/AIDS di tujuh kecamatan daerah ini untuk melakukan langkah pencegahan.

Ketua KPA Dumai Eko Suharjo di Dumai, Sabtu (27/8) mengatakan, penderita HIV di Dumai tercatat sebanyak 323 orang dan AIDS 197 kasus, dan ini menempatkan daerah berpenduduk 300 ribu jiwa tersebut berada di posisi dua di Provinsi Riau dan 16 di Indonesia.

"Pemetaan lokasi yang berpotensi ini bertujuan untuk melokalisir dan menekan serta memutus mata rantai penularan HIV AIDS di tengah masyarakat," kata Eko.

Dijelaskan, lokasi potensial sumber penyebaran HIV/AIDS tercatat 87 titik, paling banyak berada di Kecamatan Dumai Kota dengan jenis beragam, seperti, panti pijat, penginapan hingga salon yang menyediakan layanan plus.

"Lokasi jadi tempat bernaung populasi kunci atau mereka yang berpotensi terinfeksi HIV/AIDS ini baru sebagian dipetakan untuk melokalisir sebaran virus mematikan tersebut di Dumai," terang Wakil Wali Kota Dumai ini.

Usai pemetaan ini, KPA selanjutnya akan mengevaluasi seluruh lokasi yang berpotensi tersebut dan dijadikan fokus pencegahan dengan dukungan dan kerjasama semua sektor, diantaranya Satpol PP, Dinas Sosial, Badan Perizinan Terpadu dan Dinas Kesehatan.

"Saya mengajak semua pihak untuk terlibat bersama menekan angka penderita HIV/AIDS di Dumai dan seluruh instansi mesti ada komunikasi intens terkait sosialisasi pencegahan," imbau dia.

Sementara, Kabid P2PL Dinas Kesehatan Dumai menyebutkan, jumlah kasus HIV/AIDS membuat Dumai menjadi lokasi dengan epidemi tinggi, terutama yang disebar oleh populasi kunci seperti LGBT, Pekerja Seks Komersil hingga lelaki dengan seksual aktif.

Kasus HIV di Dumai didominasi oleh heteroseksual sebanyak 277 kasus dan 14 diantaranya ditularkan ibu ke anak, disusul wiraswasta sebanyak 90 kasus, PSK 71 dan 58 kasus pada ibu rumah tangga.

"Sedangkan pada AIDS didominasi wirausaha sebanyak 74 kasus, IRT 48 kasus, dan kami mendorong mereka yang menjadi populasi kunci bisa melakukan pemeriksaan sebagai bentuk antisipasi tertular," ungkap dia.