Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru belum mengeluarkan instruksi meliburkan anak sekolah kendati kualitas udara sudah berubah dari baik menjadi kurang akibat kabut asap yang ditimbulkan kebakaran hutan dan lahan (Kahutla).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, Senin, mengatakan untuk mengeluarkan kebijakan libur sekolah mesti berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru.
Walau diakuinya kabut asap sudah menyelimuti Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan ini, namun kualitas udara masih berubah-ubah.
Apalagi jika wilayah tersebut diguyur hujan sehingga kabut sedikit hilang dan cuaca cerah.
"Kebijakan untuk meliburkan tidak bisa dilakukan secara sepihak oleh Disdik, tetap harus berdasarkan analisa dan pertimbagangan Diskes dan Badan Lingkungan Hidup," ujarnya.
Jamal menambahkan berdasarkan informasi yang diterimanya, kualitas udara akibat kabut asap di Pekanbaru belum terlalu mengkhawatirkan dan sekolah masih beraktivitas seperti biasanya.
"Saya pikir belum tahap mengkhawatirkan. Maka aktivitas sekolah masih berjalan seperti biasanya," katanya menambahkan.
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Pekanbaru dalam dua hari terakhir pada Senin pagi terpantau berkurang drastis pascahujan merata di ibu kota Provinsi Riau itu.
"Hujan pagi ini membantu sekali mengurangi kabut asap di Pekanbaru. Jarak pandang membaik dan udara menjadi segar kembali," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi.
Selain Pekanbaru, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga terjadi tidak merata di wilayah Pelalawan dan Kampar.
Potensi hujan juga cukup bagus namun ada gangguan Siklon Tropis Utara sehingga hujan belum maksimal.
"Kita lihat perkembangannya dua hingga tiga hari mendatang," lanjutnya.
Informasi yang diperoleh dari Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau, jarak pandang pada Senin pagi pukul 09.30 WIB sekitar 7.000 meter.
Kondisi itu lebih baik dibanding pada pagi pukul 07.00 WIB yang sempat berkisar 500 meter.
Satelit Terra dan Aqua pada Senin (29/8) pukul 07.00 WIB memantau 104 titik api yang menyebar di tujuh Kabupaten dan Kota di Riau.
Keberadaan titik api tersebut merupakan yang paling banyak selama Agustus 2016.
Mayoritas titik api yang terpantau terkonsentrasi di Rokan Hilir dengan 78 titik, selanjutnya Siak 13 titik, Kampar dan Bengkalis masing-masing empat titik, Rokan Hulu dua titik serta Indragiri Hulu dan Dumai satu titik.
Berita Lainnya
Kondisi Udara Memburuk, Disdik Riau Perbolehkan Sekolah Untuk Libur
29 August 2016 10:15 WIB
Kondisi Udara Kampar Membaik Dari Polusi Asap
19 March 2014 22:06 WIB
Kondisi Udara Pekanbaru Berstatus Bahaya Polusi Asap
28 August 2013 14:11 WIB
Situasi kemanusiaan di Ukraina kian memburuk
13 March 2022 9:19 WIB
Kondisi COVID-19 kian memburuk, Riau diminta segera berlakukan PSBB
12 September 2020 21:10 WIB
Konflik Sudan Selatan Kian Memburuk
26 February 2014 11:00 WIB
Dua SMP di Pekanbaru diusulkan terima dana BOS, siapa saja?
17 February 2024 9:12 WIB
Pengadaan seragam sekolah di Pekanbaru dipantau
23 July 2023 9:35 WIB