Korban Prostitusi Online Akan Jalani Pemulihan Psikologi

id korban prostitusi, online akan, jalani pemulihan psikologi

Korban Prostitusi Online Akan Jalani Pemulihan Psikologi

Pekanbaru Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau kini tengah berupaya untuk memulihkan kondisi psikologis korban prostitusi "online" dengan melibatkan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Riau.

"Korban sekarang di bawah unit perlindungan anak Polda. Kita akan berkoordinasi dengan Komnas PA untuk memulihkan psikologis korban agar dapat kembali ke masyarakat," kata Direktur Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Surawan di Pekanbaru, Rabu.

Tim Cyber Patrol Direktorat Kriminal Umum Polda Riau pada Selasa kemarin (20/9) berhasil membongkar sindikat prostitusi online di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru.

Tiga tersangka berhasil diamankan dari praktik haram tersebut. Ketiga tersangka masing-masing RT alias Edo (20), DDS alias Odi (18) dan N (20) kini diperiksa intensif. Satu dari tiga tersangka tersebut yakni N merupakan seorang wanita.

Ketiga tersangka telah menjalankan bisnis haram selama enam bulan terakhir. Pemeriksaan awal, ketiga tersangka mengaku mempekerjakan lima wanita yang mana dua diantaranya adalah anak dibawah umur berusia 16 dan 17 tahun. Sementara tiga lainnya berusia 18 dan 19 tahun.

Kini korban dalam pengawasan Polda Riau guna pemulihan psikologis.

Ketua Komnas PA Riau, Ester Yuliani kepada Antara menuturkan siap untuk membantu pemulihan para korban. Hanya saja, dirinya belum dihubungi oleh Polda Riau untuk membantu pemulihan tersebut.

"Pasti kita bantu. Bahkan kita akan laporkan kejadian ini ke Kak Seto agar dapat turun langsung ke Pekanbaru," ujarnya.

Ester mengatakan Seto Mulyadi yang merupakan ketua Komnas PA sangat mengambil berat kasus kekerasan anak yang beberapa kali terjadi di Riau.

Sebelumnya polisi mengungkap anak-anak yang dijadikan pengedar narkoba oleh orang tuanya, kemudian dugaan pembunuhan bocah perempuan di Kampar yang ditemukan dalam kondisi tulang belulang dan hingga kini belum berhasil diungkap.

Lebih jauh, Ester juga mengimbau kepada orang tua agar selalu menjaga komunikasi baik dengan anak-anak guna menghindari terjerumus hal-hal tidak diinginkan. Menurutnya orang tua harus dapat menjadi sahabat bagi anak-anaknya.

"Intinya orang tua harus selalu menjadi sahabat anak. Bangun komunikasi yang baik. Kenali teman-teman anak, pergaulan anak dan lingkungan anak. Harus diawali keterbukaan dan bentengi dengan agama," ujarnya.

Terlebih lagi saat ini pengaruh media sosial sangat besar yang berpotensi menjerumuskan jika tidak bijak dalam menggunakannya.

Hal itu disampaikan Ester karena mayoritas korban prositusi online yang dijalankan tersangka direkrut melalui media sosial dengan janji penghasilan besar.