KKP Bandara SSK II Belum Mendapatkan Perkembangan Kasus Virus Zika

id kkp bandara ssk ii belum mendapatkan perkembangan kasus virus zika

KKP Bandara SSK II Belum Mendapatkan Perkembangan Kasus Virus Zika

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, mulai melonggarkan pemeriksaan suhu tubuh penumpang dari Singapura yang semula dilakukan untuk mendeteksi virus zika.

"Karena kasusnya (virus zika) sudah turun. Belum ditemukan perkembangan terbaru dari kasus ini di Singapura. Kita tidak seketat di awal pemeriksaan," kata Kepala KKP Pekanbaru dr Budy Hidayat di Pekanbaru, Kamis.

Meski demikian, petugas KKP setempat serta termal "scan" atau alat pendeteksi suhu tubuh dan "bretaeu indek" atau pemeriksaan alat angkut atau barang bawaan berstatus tetap disiagakan.

"Sebab pengawasan bukan hanya dilakukan terhadap tubuh seorang penumpang, melainkan turut diperiksa juga dengan barang bawaan penumpang terutama negeri jiran baik Singapura dan Malaysia," katanya.

Pengawasan KKP masih dilakukan di empat pelabuhan setempat, yaitu Pelabuhan Dumai di Kota Dumai, Pelabuhan Buatan dan Pelabuhan Perawang di Kabupaten Siak dan Pelabuhan Selatpanjang di Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Tapi petugas kita, tetap dalam status siaga karena penyebaran di Singapura sudah turun atau tidak meningkat lagi. Kemarin awal September, hampir dua pekan kita ketatkan," kata dia.

Data menyebut, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II melayani penerbangan rute Singapura-Pekanbaru pergi pulang lima kali dalam sepekan dan rute Kuala Lumpur-Pekanbaru pergi pulang satu kali setiap hari.

"Kita terus berkoordinasi dengan penjabat terkait baik di bandara dan pelabuhan setempat. Kalau bandara, kita tunggu informasi dari maskapai yang tiba," kata Budy.

Kementerian Kesehatan menerbitkan "travel advisory" atau saran untuk tidak bepergian ke Singapura karena di negara jiran tersebut merebak virus zika.

"Bagi yang mau bepergian (ke Singapura), mungkin boleh memikirkan terlebih dulu. Kalau kepentingannya sangat penting, ya apa boleh buat. Tapi kalau bisa, ya ditunda," tutur Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Moeloek.

Kementerian tersebut mendapatkan informasi bahwa jumlah orang yang terjangkit virus zika hingga akhir Agustus 2016 telah bertambah menjadi 82 orang.

Sementara Straits Times melaporkan, jumlah korban yang telah terinfeksi virus zika di Singapura sampai dengan Ahad (4/9) telah mencapai 242 orang.

Jumlah itu bertambah sebanyak 27 kasus, dibandingkan laporan pada Sabtu (3/9) yang mencapai 215 orang.