Bangkinang Kota, (Antarariau.com) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kampar, Hj Eva Yuliana SE bersama seluruh pengurus PKK sekabupaten Kampar kunjungan ke Persit Kartika Candrakirana Batalyon 132 BS Salo, Rabu (28/9).
"Silaturrahmi sangat penting untuk mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan sehingga dimanapun bertemu dapat saling sapa," kata Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Hj Eva Yuliana SE.
Dia jelaskan, banyak manfaat silaturrahmi, selain membuka pintu rezeki, memperpanjang umur, menambah wawasan, dapat saling berbagi, meningkatkan persaudaraan dan kekeluargaan juga lebih akrab.
Eva menjelaskan bahwa kedatangan PKK ke Batalyon ini untuk menyambung kembali tali silaturrahmi yang pernah putus, "Sebelumnya PKK pernah berkunjung kesini bersilaturrahmi dengan ibu-ibu Persit," ujarnya.
Disisi lain, Anggota DPRD Provinsi Riau ini menjelaskan salah satu manfaat dari terjalinnya silaturrahmi membuka peluang usaha, "Sudah saatnya perempuan tangan diatas, maka harus bisa membagi waktu dan perlu membuat usaha untuk menambah penghasilan keluarga, karena itu hasil dari silaturrahmi itu kita dapat informasi dari teman untuk membuka peluang usaha," jelasnya.
Istri Bupati Kampar ini berharap peran aktif perempuan dalam pembangunan sangat dibutuhkan, siap menghadapi situasi dan kondisi terutama persoalan ekonomi apalagi dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
Sementara itu, Koordinator kegiatan kunjungan ini, Lilis Eka Rita Haris menyampaikan bahwa tujuan, silaturrahmi untuk mempererat kerjasama, kekeluargaan, persahabatan antar PKK dan Persit untuk mencapai tujuan bersama dalam suasana kekeluargaan yang harmonis menjalin keakraban dan komunikasi, membuka pintu rezeki dan perpanjang umur.
Selain itu, kata istri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar ini, untuk membangkitkan kegiatan organisasi wanita, istri dan ibu dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga yang sehat dan cerdas,
Ketua Persit Kartika Candrakirana, Citra Indra Permatasari, menyambut baik kunjungan ini, "Dengan kunjungan ini, kami merasa bagian dari masyarakat Kampar, dan silaturrahmi memang sangat besar manfaatnya, bukan saja membuka pintu rezeki, juga memberikan motivasi bagi kaum perempuan untuk menggali potensi diri dalam segala hal," ujar istri Komandan Batalyoin ini.
Hadir dalam acara itu, ketua PKK kecamatan sekabupaten Kampar, seluruh pengurus organisasi Cabang Persit, dan juga istri Bakal Calon Wakil Bupati Kampar, Evi Khairuddin Siregar.
Dalam kegiatan ini, dilaksanakan berbagai kegiatan pertama, penyuluhan Kangker Serviks, Demo Masak, volly bal dan penampilan yel-yel dari PKK Kabupaten tentang pesan-pesan pembangunan lima pilar dan program unggulan RTMPE.
Penyuluhan disampaikan Dr Eri Syahbani, memberikan pemaparan tentang bahaya kangker servick dan berbagai persoalan pelaksanaan program Keluarga Berencana.
Satu pertanyaan datang dari Eva Yuliana soal menapouse untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga serta efek samping pemakaian alat kontraseksi IUD.
Dr Ery menjelaskan bahwa masa menapause itu pasti dialami setiap perempuan.
"Harus disadari bahwa masa menapause itu tidak ada hubungannya dengan tingkat libido seseorang, itu hanyalah penurunan hormon secara fisik dan phsycology," ujarnya.
Dia jelaskan bahwa pada masa menapause itu terjadi, perempuan kebanyakan disebabkan trauma menjalin hubungan seksual, karena vagina kering, sosulinya ada cream untuk vagina dan mengkonsumsi makanan seperti kacang, kedelai, kacang hijau. (adv)
Berita Lainnya
Persik Kediri rebut poin penuh usai kalahkan Persita 2-0
03 December 2021 18:56 WIB
Cegah kanker payudara, Ketum Persit KCK temui Ketua YKPI Linda Agum Gumelar
03 December 2020 12:45 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB