Wako Pekanbaru: Dalam Empat Tahun Akan Ada 1.000 RLH

id wako pekanbaru, dalam empat, tahun akan, ada 1000 rlh

Wako Pekanbaru: Dalam Empat Tahun Akan Ada 1.000 RLH

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum sudah membangun 1.000 unit Rumah Layak Huni (RLH) dalam kurun waktu empat tahun di wilayah setempat.

"Pembangunan Rumah Layak Huni dilakukan bertahap 250 unit per tahunnya," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Rabu.

Firdaus menjelaskan tujuan pembangunan RLH ini untuk membantu penyediaan kebutuhan rumah bagi keluarga kurang mampu di wilayah tersebut. Selain juga dalam mewujudkan program nasional sejuta rumah.

"Pemko dalam empat tahun terakhir kita sudah berhasil membangun 1.000 unit rumah bagi keluarga miskin. Pembangunan ini merupakan wujud program pemerintah daerah atas kebijakan pengadaan secara nasional," terang Firdaus.

Ia merinci dari 1.000 unit RLH yang sudah dibangun, sebanyak 750 unit dibangun baru dan 250 renovasi.

"Tergantung kondisi dan kebutuhan masyarakat miskin yang ada di kecamatan," tegasnya.

Menurut Firdaus pembangunan RLH ini disebar pada semua kecamatan. Dengan data yang didapat dari survey camat bagi keluarga di wilayahnya.

Diakuinya memang proses ini memakan waktu cukup lama karena Pemerintah Kota Pekanbaru tidak mau bantuan ini salah sasaran.

Apalagi tahun ini Pemko memilih 250 keluarga kurang mampu yang akan menerima bantuan RLH. Jumlah ini dibagi kepada 12 kecamatan yang ada di wilayah setempat.

"Tiap satu unit rumah hanya butuh waktu sekitar 20 hari untuk selesai," katanya lagi.

Adapun biaya yang sudah dianggarkan Pemko dalam APBD tiap tahunnya bagi pembangunan RLH sebesar Rp50 juta/unit.

Sementara bagi model RLH panggung anggarannya Rp60 juta/unit. Ini diberikan bagi wilayah khusus yang memang terletak di tepian sungai dan daerah rendah rawan banjir.

Program RLH ini menjadi salah satu prioritas Dinas PU Pekanbaru, guna mengentaskan kemiskinan di wilayah setempat.

Syarat umum penerima RLH adalah warga Pekanbaru, memiliki lahan sendiri dan berasal dari keluarga kurang mampu serta lain-lain.