BRG: Skema Restorasi Gambut Untuk Reduksi Karbon Cukup Diminati Investor

id brg skema, restorasi gambut, untuk reduksi, karbon cukup, diminati investor

BRG: Skema Restorasi Gambut Untuk Reduksi Karbon Cukup Diminati Investor

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Restorasi Gambut menawarkan skema bisnis investasi pada lahan gambut yang akan direstorasi di Indonesia dengan cara menjual kemampuan untuk mereduksi karbon yang ada pada lingkungan setempat.

"Kita tawarkan skema restorasi ekosistem, jadi tidak boleh ada penebangan. Investasinya penjualan kemampuan mereduksi karbon atau memakai skema perdagangan karbon, skema itu diyakini sangat menarik investor," kata Deputi Bidang Penelitian dan Pengembangan BRG Haris Gunawan usai rapat konsolidasi di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan banyak investor yang tertarik diantaranya yang jelas Amerika Serikat dan Jepang. Selain itu tawaran investasi juga sudah disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ketua BRG Nazir Foead dalam Forum Ekonomi Dunia di Amerika Serikat.

Meski begitu, investasi itu diminta harus jelas dulu tata batasnya dan situasi sosial ekonomi di lapangan terlebih lagi jika banyak daerah sengketa. "Untuk restorasi harus jelas dulu supaya mendapatkan gambaran agar bisa segera investasi karbon," ujarnya.

Menurutnya tahun ini adalah kesempatan yang tepat untuk merapikan dan melakukan kegiatan pencegahan. Maka dari itu sebelum ada yang investasi akan dilakukan pemetaan daerah yang masuk kawasan area peruntukan lain atau hutan.

"Tahun ini kita tak menghadapai El Nino yang panjang, kita diberi kesempatan merapikan melakukan kegiatan pencegahan karena kalau ada asap siapapun tak tak ada bisa memadamkan," ungkapnya.

Tahun ini BRG sendiri akan melakukan restorasi gambut seluas 600 ribu hektare untuk seluruh Indonesia. Di Riau dilaksanakan di Kepulauan Meranti dengan melakukan perbaikan tata air, penbangunan sekat kanal, penutupan kanal yang sudah ada.

Luasnya untuk Riau sekitar 80 ribu hektare pada tahun ini. Totalnya sendiri seluruh Indonesia sekitar 2 juta ha yang harua direstorasi terdiri dari Riau Jambi Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.

"Hitungan detailnya naik jadi 2,1 juta Ha seluruh Indonesia. Di riau hampir mencapai 760 ribu ha, jadi perbandinganya 40 persen ada di Riau, jadi ada perhatian yang sangat besar," sebutnya.