Pastikan Titik Api, Satgas Karhutla Riau Lakukan Patroli Udara

id pastikan titik, api satgas, karhutla riau, lakukan patroli udara

Pastikan Titik Api, Satgas Karhutla Riau Lakukan Patroli Udara

Pekanbaru (Antarariau.com) - Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau mengaku, secara rutin melakukan patroli memantau titik api lewat udara.

"Walau setiap hari kita terima jumlah titik api dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), tapi patroli rutin tetap dilakukan," ucap Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau Edwar Sanger di Pekanbaru, Rabu.

Dia menjelaskan, patroli dilakukan guna memastikan titik api di suatu wilayah atau kabupaten/kota di Riau memang benar-benar tidak muncul.

Selain itu, pihaknya terus melakukan perbandingan dengan satelit lain untuk mengetahui titik api dengan level confident atau tingkat kepercayaan lebih dari 70 persen terhadap suatu kecamatan.

Ia contohkan, seperti kemarin atau Selasa (27/9), satelit NOAA 18 mendeteksi 18 titik panas terdapat di wilayah Indonesia, tetapi Pulai Sumatera termasuk di Riau dinyatakan nihil.

Tetapi satelit Terra dan Aqua update atau diperbaharui oleh BMKG sampai pukul 16.00 WIB di Sumatera terdeteksi 40 titik panas, tiga titik diantaranya terdapat di Riau.

"Tiga titik itu tersebar di Dumai dua titik dan Kepulauan Meranti satu titik. Tapi armada kita disana, sudah lakukan pengecekan hari ini," katanya.

Edward mengatakan, tim terpadu terdiri semua unsur termasuk TNI/Polri, saat ini tetap dalam status siaga dengan melakukan patroli rutin dan sosialisasi kepada warga setempat.

Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan selama enam bulan terhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.

"Kita lakukan patroli juga lewat darat dan ini merupakan langkah preventif. Jadi misalnya walau nihil titik panas, tapi kita tetap patroli," terangnya.

Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau, Brigadir Jenderal TNI Nurendi sebelumnya mengaku geram dengan ulah para pembakar lahan di daerah tersebut.

Para pelaku, lanjutnya, terus menerus membakar lahan dan hutan. Mereka bahkan, memiliki pola tertentu seperti membakar lahan pada saat akhir pekan tiba.

Data terakhir, 3.734,01 hektare luas lahan telah terbakar dengan menetapkan 93 orang tersangka dari 73 kasus, 2 kasus diantaranya diduga dilakukan korporasi.

"Kita akan terus tingkatkan patroli dan pengawasan secara rutin, meski sedang libur atau akhir pekan," terangnya.