Bentuk Hujan Buatan, Satgas Karhutla Riau Sebar 800 Kilogram Garam

id bentuk hujan, buatan satgas, karhutla riau, sebar 800, kilogram garam

Bentuk Hujan Buatan, Satgas Karhutla Riau Sebar 800 Kilogram Garam

Pekanbaru (Antarariau.com) - Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau, Jumat, menyebar 800 kilogram garam untuk modifikasi cuaca membentuk hujan buatan untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

"Hari ini (Jumat) seeding (penyemaian) dilakukan di langit Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir," kata anggota Tim Udara Satgas Karhutla Riau Mayor Ferry Duwantoro dalam laporannya di Pekanbaru.

Penyemaian dilakukan menggunakan pesawat Casa 212 A-2107 yang dipiloti Lektol Wira dan Lettu Chandra selama lebih kurang satu jam pada ketinggian 9.000-9.500 kaki.

Menurut Ferry, pada Jumat siang tadi ditemukan awan Cumulus di Riau bagian tenggara dan utara dengan potensi hujan cukup tinggi.

Diharapkan dengan disemainya garam tersebut dapat membantu proses terjadinya hujan di wilayah Riau dan mencegah maupun menanggulangi Karhutla yang saat ini terpantau terjadi di sejumlah titik.

Sementara itu, selama pelaksaan TMC sejak pertengahan Juli 2016 hingga hari ini, tercatat 62,4 ton garam telah disebar.

Operasi TMC yang menggadeng BPPT tersebut awalnya menggunakan pesawat Cassa 212 dengan registrasi PK-PCT. Namun, pesawat yang telah menyebar 40 ton garam itu diperbantukan ke Sumatera Utara.

Kini, upaya modifikasi cuaca dilanjutkan dengan pesawat jenis yang sama dengan nomor registrasi A-2107 yang juga bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Beberapa wilayah yang telah disemai garam yakni wilayah pesisir Riau seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Siak. Kemudian penyemaian garam juga dilakukan di langit Pelalawan, Kampar, dan Indragiri Hilir.

Selain mengandalkan hujan buatan, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger menuturkan Satgas turut diperkuat dengan sejumlah armada seperti 2 unit MI-8, 1 unit heli MI-171, 1 unit heli Sikorsky, 1 unit heli Bolkow 105, serta dua unit pesawat Air Tractor. Seluruh armada itu dimanfaatkan untuk pengeboman air.

Data yang dihimpun dari Satgas siaga darurat, Karhutla yang terjadi hampir merata di Riau sejak Januari 2016 hingga kini telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare. Sementara itu sejauh ini Polda Riau telah menetapkan 94 tersangka dalam perkara Karhutla termasuk dua diantaranya korporasi, PT WSSI dan PT SSP.

Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya telah memperpanjang status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan yang berlaku enam bulan atau sejak Juni hingga 30 November 2016.

Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Riau Brigjen TNI Nurendi mengatakan perpanjangan status itu sebagai upaya untuk memaksimalkan pencegahan penanggulangan karhutla karena setiap tahun terus terjadi terutama dalam 18 tahun terakhir.