Riau Bertengger Di Posisi 7 PON Jabar

id riau bertengger, di posisi, 7 pon jabar

Riau Bertengger Di Posisi 7 PON Jabar

Oleh Diana Syafni

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Provinsi Riau berhasil bertengger di posisi ke tujuh pada Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat, dengan raihan 18 medali emas, 26 perak serta 28 perunggu.

"Ini merupakan suatu bukti bahwa atlet kita berkompeten dan berkualitas, apa yang ditargetkan telah tercapai pada Perhelatan PON kali ini," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Jumat.

Andi Rachman (begitu Gubernur Riau akrab disapa), sangat bangga dengan prestasi yang telah ditorehkan atlet Riau, penghargaan dan ucapan terimakasih disampaikannya kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat, pelatih, cabang olahraga terkhusus untuk masyarakat yang telah memberikan doa dan dukungannya.

Menurut dia, yang tidak kalah membanggakan pada tahun ini adalah atlet murni berasal dari binaan Provinsi setempat. Sedangkan untuk bonus bagi atlet, menurut Gubernur, akan dibahas pada Anggaran Perubahan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan.

Kepada para atlet dari Riau, Andi Rachman menyampaikan harapannya agar menerapkan pendekatan "sport science" yang pada prinsipnya mendalami science dan teknik-teknik yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga sehingga dapat ditularkan untuk lingkungan dan masyarakat.

"Atlet pun memahami sports science, bukan hanya berprestasi saja namun juga penerapan ilmu berguna bagi sekitar dalam artian memasyarakatkan olahraga memasyarakatkan hidup sehat," tuturnya.

Ketua umum KONI Riau Emrizal Pakis, mengatakan target mempertahankan masuk 10 besar sudah tercapai. Bahkan prestasi yang diraih masuk peringkat ke 7 sudah merupakan prestasi yang paling baik, bila dibandingkan pada PON XVII lalu Riau meraih 16 emas dengan pisisi di urutan 11. Sedangkan pada PON XVIII lalu, Riau sebagai tuan rumah berada di urutan 6. Dengan torehan 43 emas, 39 perak, dan 51 perunggu.

"Alhamdulillah target kita menpertahankan prestasi tercapai dengan masuk di posisi urutan tujuh. Dan ini merupakan hasil yang terbaik kita capai. Untuk masalah berkurangnya medali emas yang diraih dibanding tahun lalu. Semua Provinsi juga merasakan apa yang kita rasakan juga," ujar Emrizal Pakis.

Emrizal Pakis, memang mengakui bahwa banyak cabor-cabor yang ditargetkan bisa menyumbangkan medali emas, gagal meraihnya. Seperti dari cabor Dayung yang selama ini menjadi lumbung medali emas Riau, ditargetkan 5 emas gagal memenuhinya. Cabor Sepak Takraw yang ditargetkan 2 emas gagal, angkat besi, Silat, dan cabor lainnya.

"Memang berbicara berhasil dan tidaknya atlet kita itu hal yang biasa dalam olahraga. Provinsi lain juga mengalami hal yang sama dengan kita. Tapi ada cabor lain yang secat hitung-hitungan tidak meraih emas, ternyata bisa meraih lebih, seperti renang, anggar, dan Taekwondo. Kedepan kita akan mengevaluasi hasil dari PON ini," ungkap Emrizal Pakis.

Sementara itu, untuk atlet peraih medali penutup Riau, Galuh Kogas yang turun dikelas 87 Kg plus, di partai final mulai dari babak penyisihan hingga mencapai final selalu tampil maksimal. Dalam setiap partainya Galuh metaih nilai yang cukup jauh dari lawan-lawannya.

Menghadapi Taekwondo dari DKI, Sadli Delain, berhasil mempertahankan setiap ronde yang dijalaninya. Mulai dari ronde pertama hingga ronde ketiga Galuh selalu menang poin. Dan diakhir perjuangannya di ronde ketiga Galuh mempertahankan kemenangan dengan poin 8-6.

"Alhamdulillah, saya bisa meraih emas pertama di Taekwondo, dan ini memang cita-cita saya dari dulu mencapai yang terbaik," ujar Galuh, usai bertanding.

Emas yang diraihnya ini tidak terlepas dari latihan rutin yang dijalaninya selama lebih kurang 4 tahun usai PON XVIII Riau, lalu. Dimana Galuh hanya meraih medali perunggu.

"Inilah hasilnya dari latihan intensif saya, dan di satu tahun sebelum PON betul-betul bekerja keras agar bisa maksimal," ujarnya pula. (ADV)