DPR RI Pertanyakan Dokumen Anggaran Penyelenggaraan Asian Games

id dpr ri pertanyakan dokumen anggaran penyelenggaraan asian games

DPR RI Pertanyakan Dokumen Anggaran Penyelenggaraan Asian Games

Jakarta (Antarariau.com)- Komisi X DPR RI meminta bukti-bukti dan dokumen anggaran penyelenggaraan Asian Games 2018 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC).

"Kami minta perincian dari Kemenpora dan INASGOC terkait dana yang bersumber dari APBN untuk dibayarkan kepada pihak-pihak internasional, dalam hal ini adalah Dewan Olimpiade Asia (OCA)," kata Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya usai rapat kerja dengan Kemenpora dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Kamis.

Dalam rapat kerja yang dimulai pukul 14:48 WIB itu, Komisi X meminta bukti transfer dana sebesar 30 juta dolar AS untuk biaya penyiaran Asian Games 2018 kepada OCA.

Selain itu, Komisi X juga meminta notulen rapat pertemuan antara Kemenpora, Kementerian Keuangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional terkait Rencana Pemanfaatan Dana Renovasi GBK sebesar Rp500 miliar. Notulen rapat pertemuan tiga lembaga itu menjadi syarat yang ditetapkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar dana Rp500 miliar dari Kemenpora dapat dipakai.

"Sebelumnya, kami meminta realokasi anggaran renovasi Gelora Bung Karno ini harus terverifikasi oleh BPKP. Menurut Kemenpora, sudah ada hasil audit BPKP berserta syaratnya yaitu pertemuan tiga lembaga. Notulen pertemuan resmi itu harus diserahkan kepada Komisi X," ujar Riefky.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan kementeriannya telah melaksanakan seluruh persyaratan yang diminta BPKP dan akan menyerahkan notulen rapat tiga lembaga kepada Komisi X.

"Kami dan INASGOC juga telah mempunyai bukti transfer dua juta dolar AS sebagai jaminan kepada OCA dan 15 juta dolar AS yang merupakan kontrak tuan rumah Asian Games. Kami hanya perlu memberikan penjelasan lebih detail kepada Komisi X," kata Imam.

Kemenpora, ketika mengajukan APBN 2016, telah meminta dana Rp500 miliar untuk renovasi Stadiun Utama GBK guna persiapan Asian Games 2016. Tapi, pemerintah menetapkan dana renovasi Stadion Utama GBK dan pembangunan wisma atlet akan ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat.

Kemenpora pun lantas mengalokasikan dana Rp500 miliar itu untuk membayar biaya penyiaran Asian Games yang mencapai Rp405 miliar.