Polres Inhu Pantau Dugaan Gajah Masuki Permukiman Warga

id polres inhu pantau dugaan gajah masuki permukiman warga

Polres Inhu Pantau Dugaan Gajah Masuki Permukiman Warga

Rengat (Antarariau.com) - Polres Indragiri Hulu, di Provinsi Riau menurunkan tim untuk memantau dugaan perjalanan gajah liar yang memasuki permukiman penduduk di Kecamatan Batang Cenaku.

"Kami khawatir gajah bisa merusak tanaman dan mengganggu ketentraman warga setempat," Kata Kapolres Indragiri Hulu AKBP Abas Basuni di Rengat, Minggu.

Ia mengatakan, ada beberapa warga yang menyampaikan terjadi pengrusakan tanaman milik penduduk yang diduga dilakukan gajah liar, sehingga diputuskan untuk menghalau gajah itu sebelum mengganggu masyarakat.

Mamalia bertubuh besar itu diduga berasal dari kawasan konservasi satwa liar dari Kabupaten Muaro Tebo Provinsi Jambi.

Untuk melakukan evakusi terhadap gajah itu direncanakan memakai sistem tembak bius oleh regu konservasi gajah Frankfurt Zoological Society yang berasal dari Muara Tebo berkordinasi dengan Polda Riau.

"Gajah tidak boleh dibunuh," sebutnya.

Kapolres juga menjelaskan, warga di daerah tersebut diminta tidak melakukan penembakan, selain itu senjata rakitan milih penduduk yang biasa digunakan untuk berburu kini sudah disita pihak kepolisian.

Kapolsek Batang Cenaku ,Iptu Arsad menjelaskan, senjata rakitan milik warga telah disita, sehingga satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah itu diperkirakan akan aman dan bebas dari kemungkinan penembakan liar yang dapat mengancam keselamatannya.

" Di wilayah Batang Cenaku masih banyak hewan liar yang dilindungi, yaitu gajah, harimau, rusa dan burung," ujarnya.

Menurut informasi gajah dari konservasi satwa liar dari Jambi tersebut sudah berada di wilayah Riau sejak tanggal 29 September 2016.

Gajah tersebut sudah dipasangi alat pelacak satwa liar untuk memantau pergerakannya.

" evakuasi gajah itu dilakukan dengan berkordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk Dinas Kehutanan dan BKSDA," terangnya. (ADV)