Pekanbaru, (Antarariau.com) - Peningkatan Pelayanan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan koperasi di Provinsi Riau terus berinovasi melalui penerapan teknologi dengan kemudahan perizinan dan promosi bagi pelaku usaha.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sektor industri UKM dan koperasi telah menjadi ujung tombak dalam pertumbuhan ekonomi. Dimana dampak peranan keduanya dirasakan betul khususnya sejalan dengan pengembangan pariwisata berbasis budaya.
"Pariwisata berbasis budaya menjadi cara yang instan dan praktis dalam menggerakkan sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat Riau melalui industri ekonomi kreatif," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman itu di Pekanbaru.
Andi Rachman berujar, Riau Go IT serta pariwisata berbasis budaya saling bersinergi untuk menggerakkan sektor industri ekonomi kreatif. Apalagi pelaku usaha telah diberikan kemudahan pengurusan administrasi, perizinan melalui pelayan prima di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Riau dengan modifikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Pada Peringatan Hari Koperasi Provinsi di Kabupaten Siak beberapa waktu lalu, Andi Rachman memaparkan dari 5.185 unit koperasi yang terdata, 2134 unit dikategorikan tidak aktif serta 3.134 unit tergolong aktif. Sedangkan untuk binaan provinsi ada 165 koperasi, untuk binaan dikabupaten/kota jumlahnya lebih besar.
Meskipun begitu, ia menyebutkan koperasi di Riau sudah mendapatkan pencapaian tertinggi. Hal ini dibuktikan pada Hari Koperasi Nasional ke-69 yang digelar di Jambi pada 2016.
Ada enam koperasi yang berprestasi tingkat nasional diantaranya Koperasi Unit Desa (KUD) Bina Usaha Baru di Kabupaten Pelalawan, KUD Tandan Mas Jaya di Siak, KUD Karya Bersama di Indragiri Hulu, KUD Tunas Mukti di Kuantan Singingi, KUD Setia Tani di Kampar, serta Koperasi CU Bersama di Bengkalis.
"Jenis koperasi Produsen cukup berprestasi di Riau, satu yang di Kuansing sudah skala besar di sektor perkebunan sawit," kata dia pula.
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Riau terdapat 535.139 UMKM dengan rinciannya yakni 7.399 usaha menengah, 149.290 usaha kecil, dan 378.450 usaha mikro.
Ditempat berbeda, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau, M. Firdaus mengatakan dalam meningkatkan daya saing global pihaknya telah merancang website online untuk penjualan produk-produk lokal.
Ha tersebut, dalam rangka membantu UMKM, pihaknya telah berkunjung kebeberapa kabupaten kota. "Kami sudah berkunjung di beberapa kabupaten kota, produk-produk dari kabupaten kota akan kita sebarkan secara online," jelas Firdaus.
Dijelaskan Firdaus, pihaknya telah mengadakan pelatihan terkait penjualan produk-produk melalui Electronik. " Supaya menggunakan website. Jadi, kita sudah melatih 100 orang dari 6 UMKM bagaimana mereka dapat memanfaatkan internet," katanya.
Menurutnya penggunaan internet adalah salah satu langkah untuk memajukan kesejahterahan dalam proses promosi agar produk-produk dalam lokal itu dikenal masyarakat luas. Dengan demikian usaha bisa berkembang dan penjualan pun jauh lebih meningkat. (ADV)
Oleh Diana Syafni
Berita Lainnya
Menkumham: HDKD 2021 momentum peningkatan pelayanan kepada publik
01 October 2021 14:04 WIB
Bupati Bengkalis perintah Kadishub tingkatkan pelayanan Ro-Ro
18 June 2019 9:37 WIB
Subsidi Dicabut, Warga Bengkalis Harapkan Peningkatan Pelayanan PLN
07 February 2017 14:45 WIB
221 Puskemas Di Riau Terima Peningkatan Akreditasi Guna Perbaikan Pelayanan
16 November 2016 22:05 WIB
Berikan Penghargaan, Bupati Siak Harapkan Adanya Peningkatan Pelayanan Kesehatan
14 November 2016 23:45 WIB
Sunaryo: Jadikan HUT Riau Momentum Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Teknologi
08 August 2016 23:05 WIB
FSPPP-SPSI Riau Demo Tuntut Peningkatan Pelayanan Kesehatan Untuk Pengguna BPJS
01 June 2016 14:31 WIB
Bank Mandiri Sponsori Peningkatan Kualitas Pelayanan Bus Trans Metro Pekanbaru
26 May 2016 18:55 WIB