Umum - PON Riau 2012 Harus Digaungkan Sejak Dini

id umum -, pon riau, 2012 harus, digaungkan sejak dini

Pekanbaru, 25/12 (ANTARA) - Ketua Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI), Raja Parlindungan Pane, mengatakan, kumandang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII 2012 harus digaungkan panitia sejak dini. "Untuk mengumandangkan kegiatan PON Riau ke seluruh provinsi di Indonesia, maka perlu dirancang sejak dini agar gema pelaksanaan event nasional itu tidak hanya berdampak lokal," ujarnya di Pekanbaru, Jumat. Dalam diskusi panel bertajuk "Kilas Balik Prestasi dan Prospek Olah Raga Riau Tahun 2009", Raja mengatakan, dengan demikian maka akan muncul kesan positif masyarakat luar terhadap Riau sebagai tuan rumah event olahraga bergengsi Tanah Air itu. Peran bagian Humas PON XVIII Riau dinilai cukup dominan dalam memberikan citra positif baik sebelum, sedang atau setelah pesta olah raga empat tahunan itu digelar dalam menyuarakan perkembangan olah raga Tanah Air. Humas PON XVIII Riau juga harus melakukan studi banding ke Kalimantan Timur sebagai tuan rumah penyelenggara PON ke XVII 2008 untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan serta persiapan agar tidak menjadi masalah krusial ketika PON digelar. Selain itu persiapan yang bisa dilakukan panitia dan Humas PON XVIII Riau sejak dini antara lain mempersiapkan "media centre", kemudian menerbitkan majalah atau tabloid serta website yang berisi tentang perkembangan dan kesiapan pelaksanaan PON. Lalu menggelar "press tour" dengan membuat jadwal teratur dengan mengundang media cetak dan elektronik nasional yang memiliki program berita olah raga, menggelar training untuk memberikan pelatihan kepada jurnalis mengenal lebih dekat cabang olahraga yang dipertandingkan. "Perlu juga dibangun sinergi positif antara Humas PON dengan SIWO PWI Riau dan SIWO PWI dalam penyebarluasan berita-berita PON XVIII, apalagi kantor SIWO PWI dijadikan tempat berkumpul wartawan olah raga di Jakarta," jelasnya. Sebelumnya, Ketua Umum KONI Riau Rusli Zainal dihadapan Wakil Presiden Boediono, melaporkan, pembangunan fisik mulai dari stadion utama dan berbagai fasilitas pendukung hingga kini telah mencapai 82 persen. Meski demikian pembangunan fisik dan fasilitas pendukung yang tersebar di empat kampus yang berbeda yakni Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II, Universitas Islam Riau dan Universitas Lancang Kuning masih mengalami hambatan pendanaan. "Pembangunannya sedikit mengalami kendala karena masih ada kekurangan dana sekitar Rp400 miliar. Dan ini sudah kami koordinasikan dengan instansi terkait. Jika dana itu tersedia maka pembangunan dapat segera kami selesaikan," ujarnya.