Dansatgas Karhutla Riau Jadi Pemateri Di Maroko

id dansatgas karhutla, riau jadi, pemateri di maroko

Dansatgas Karhutla Riau Jadi Pemateri Di Maroko

Pekanbaru (Antarariau.com) - Komandan Satgas Karhutla Provinsi Riau, Brigadir Jenderal TNI Nurendi diundang ke Maroko untuk memaparkan konsep pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

"Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup meyertakan dua Dansatgas Karhutla yakni dari Riau dan Sumatera Selatan dibawa ke Maroko. Disana kita akan memaparkan bagaimana penanggulangan karhutla sedangkan dari Sumsel akan mepresentasikan mengenai inovasi sebuah cairan yang digunakan saat water bombing agar kebaran cepat padam," kata Dansatgas Karhutla Brigjen Nurendi usai Rapat Evaluasi Satgas Siaga Karhutla di Lanud Roemin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan, kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada 6 November 2016 mendatang dengan dihadiri oleh organisasi perwakilan berbagai negara, yang ingin mengetahui bagaimana Riau berhasil dalam menangani kebakaran ribuan hektare lahan yang melanda provinsi setempat.

"Konsep yang akan kita presentasikan, kongkritnya mengenai perbandingan titik api yang berhasil ditekan dari tahun-tahun sebelumnya, upaya penegakan hukum, kegiatan membuat kanal, embung, sosialisasi agar tidak membuka lahan dengan cara membakar dan lainnya," sebut Nurendi.

Dikatakannya, memang keberhasilan Riau belum 100 persen kemungkinan untuk munculnya tititk api masih berpeluang. Namun salah-satu yang menjadi pertimbangan KemenLHK mengutus satgas karhutla Riau yakni berdasarkan Kekompakan semua pihak yang menjadi kunci keberhasilan dalam menangani kebakaran lahan dan hutan pada 2016 ini.

Sudah 18 tahun musibah kebakaran hutan melanda Riau dampaknya pun luarbiasa mulai banyak masyarakat terkena Ispa, transportasi udara lumpuh, sekolah terganggu, rusaknya ekosistem, flora dan fauna, begitupun negara tetangga yang merasakan dampak asap.

"Ini tahun ke 19, dan kita sudah berupaya keras untuk menanggulangi bencana ini, " sebutnya.

Dikatakannya, lebih dari 1.500 hektare luasan lahan terbakar di Riau dengan puluhan kasus berhasil diringkus sebagai upaya penegakan hukum yang serius pada 2016. Ia mengklaim upaya ini merupakan buktinya nyata bahwasanya Riau pro aktif dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

"Dibandingkan dengan tahun lalu, sekarang ini ada sepertiga dari luasan yang berhasil ditangani," tuturnya.

Untuk itu, Nurendi menilai perhatian dunia internasional sangat besar dalam mengawal dan mendukung tim bekerja sehingga paparan asap berhasil ditangani pada tahun ini. "Mereka inginkan masyarakat kita seterusnya menghirup udara segar," jelasnya.

Oleh: Diana Syafni