Korem 031/Wirabima Targetkan Tekan Karlahut Riau Hingga 80 Persen

id korem 031wirabima, targetkan tekan, karlahut riau, hingga 80 persen

Korem 031/Wirabima Targetkan Tekan Karlahut Riau Hingga 80 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Tentara Nasional Indonesia melalui Komando Resort Militer (Korem) 031/Wirabima menargetkan bisa menekan kasus kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Provinsi Riau 80 persen 2016.

"Berbagai upaya pencegahan Karlahut dilaksanakan dengan membuat sejumlah program yang salah satunya dibebankan kepada Tenaga Pembina Desa (Gabinsa)," kata Komandan Komando Resort Militer (Korem) 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi di Pekanbaru, Jumat.

Brigjen TNI Nurendi mengatakan kasus titik api akibat kebakaran lahan dan hutan berkurang sejak 2015 hingga 2016 ini.

Ia menjelaskan, kebakaran lahan di Riau sudah berlangsung lebih dari 18 tahun, dan selama ini masyarakat hidup dengan asap, maka untuk men-zero-kan titik kebakaran lahan di wilayah tersebut tidaklah mudah, semua pihak harus terlibat.

"Lahan Riau 60 persen gambut, jika terbakar tidak serta merta kabutnya hilang. Apinya padam, tapi masih membara dan asap akan bertahan satu hingga dua pekan," terangnya.

Makanya, lanjut Danrem, begitu diketahui terdapat titik kebakaran lahan di suatu wilayah, langsung diutus prajurit untuk melakukan upaya pemadaman. Bahkan TNI membuka tenda dan tidur di sekitar yang terbakar.

"Sengaja kami siagakan prajurit di lokasi rawan Karlahut. Bahkan kita bangun posko dan jadikan tempat latihan militer. Tujuannya untuk mengantisipasi kebakaran kembali terjadi di kawasan tersebut," katanya lagi.

"Alhamdulillah, selama kurun tiga tahun terakhir grafik titik api terus menurun. Jika 2014 misalnya ada 100 titik, 2015 menjadi 30 titik. Artinya terjadi penekanan tingkat kebakaran lahan hingga 70 persen," katanya.

Menurut dia strategi penanganan berupa pencegahan dan penindakan yang dilakukan dirasa cukup sukses menekan angka titik api. Bahkan, kabut asap 2014 sempat terbang ke negara tetangga, kini tidak terjadi lagi.

"Berbagai upaya terus dilakukan, sesuai dengan perintah Panglima dan Presiden bahwa tahun ini harus dilakukan pencegahan yang tentunya lebih hemat dan ekonomis dibanding tindakan pemadaman," kata Brigjen Nurendi.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) penanggulahan Karlahut Provinsi Riau yang membawahi BPBD, Satgas Udara (TNI AU) dan Satgas Gakkum (Polri) ini juga berterima kasih kepada masyarakat yang ikut berperan dalam mencegah kebakaran lahan.

"Satgas kita selalu membuat program, rencana kontigensi, pemetaan wilayah dan kondisi cuaca, kemudian baru dibuat konsep penanganan karlahut, tapi titik berat ada pada upaya pencegahan. Dalam hal ini saya terus melakukan evaluasi sejak 2014, dan grafiknya menurun," kata Danrem.

Ia menambahkan pihaknya bahkan terus menggelar rapat bersama tim satgas di berbagai institusi seperti Polri, BPBD, serta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk menekan kasus kebakaran lahan.

"Tahun ini ditargetkan upaya pencegahan lebih maksimal, yakni mampu menekan angka titik kebakaran lahan dengan persentase 80 persen," tegasnya.

Menurut Danrem, selain Gabinsa yang terus merapat di tiap desa, kemudian juga ada peran kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tiap kabupaten dan kota.

Program pencegahan Karlahut lainnya adalah program desa bebas api. Ini diperlombakan dengan hadiah berupa sarana senilai Rp100 juta. Sarana yang dimaksud adalah perangkat untuk mengantisipasi Karlahut.

"Program dan strategi kita dalam pencegahan dan penindakan karlahut, menjadi contoh bagi provinsi lain yang juga terjadi kebakaran. Itu juga atas intruksi pemerintah pusat," katanya mengakhiri.