Pekanbaru (Antarariau.com) - Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru, Riau, menyatakan penutupan sementara aktivitas penerbangan selama satu jam pada Jumat pagi, akibat insiden kerusakan helikopter Polri, adalah demi keselamatan penumpang pesawat lainnya karena posisi heli berhenti terlalu dekat dengan landas pacu.
"Heli polisi yang mengalami kerusakan berhenti di jarak 13 meter dari pinggir landas pacu. Karena itu, dari standar keamanan kita, ini tidak memungkinkan pesawat lain untuk mendarat," kata General Manager Bandara Sultan Syarif (SSK) II, Jaya Tahoma Sirait, ketika dihubungi Antara di Pekanbaru.
Ia menjelaskan kronologis insiden itu, bahwa pihaknya mendapat informasi dari petugas menara (tower) Bandara SSK bahwa heli Polri yang seseuai jadwal seharusnya lepas landas pada sekitar pukul 08.00 WIB,tiba-tiba mendarat lagi dan berhenti di jarak 13 meter dari ujung landas pacu. "Informasi yang saya dapatkan, badan heli sempat naik dan bergeser sedikit tapi mendarat lagi," katanya.
Dari hasil investigasi petugas Bandara, heli itu tidak bisa lagi bergerak karena ada kerusakan mesin. "Landasan ditutup kurang lebih sekitar satu jam sejak pukul 08.30 WIB. Setelah heli bisa ditarik ke jarak yang aman pada pukul 09.25, maka landasan kembali dibuka pada 09.30 WIB sehingga total satu jam penutupan landasan terjadi," katanya.
Ia mengatakan penutupan sementara itu sempat membuat pesawat yang akan mendarat dan lepas landas di Bandara Pekanbaru, melakukan penyesuaian. Pesawat Citilink dari Bandara Soekarno-Hatta tujuan Pekanbaru akhirnya dialihkan ke Bandara Hang Nadim, Kota Batam. Kemudian, pesawat Citilink lainnya dari Medan tujuan Pekanbaru, terpaksa melakukan "holding" atau menunda pendaratan selama 55 menit dengan berputar-putar di udara.
"Satu lagi pesawat Garuda Indonesia yang seharusnya lepas landas dari Pekanaru, terpaksa harus ditunda. Penumpang yang sudah sempat boarding ke pesawat, harus dikeluarkan lagi ke terminal dan mengalami penundaan sekitar satu jam 20 menit," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan heli milik Mabes Polri yang mengalami kerusakan di Bandara SSK II itu, seharusnya akan berangkat ke Provinsi Aceh sebagai bantuan Operasi Berantas Sindikat Narkoba (Bersinar). Namun, Guntur mengatakan heli rusak saat mesin dipanaskan, bukan saat lepas landas.
"Ada kerusakan mesin sewaktu dipanaskan. Perjalanan tidak bisa dilanjutkan sambil menunggu spare part dari Jakarta," kata Guntur kepada wartawan di Pekanbaru.
Heli dengan kode penerbangan NBO 104 itu dipiloti oleh Inspektur Polisi Dua Doni, yang mengangkut tiga penumpang dari Jakarta sebagai personel bantuan ke Polda Aceh untuk melakukan Operasi Bersinar.
"Begitu spare part datang dan diperbaiki, misi ke Aceh akan dilanjutkan," katanya.
Berita Lainnya
Garuda Indonsia aktifkan kembali rute internasional yang sempat ditutup
18 July 2023 15:32 WIB
Sempat ditutup, akses masuk ke Tanjung Samak Meranti sudah dibuka
06 June 2021 19:03 WIB
Sempat di ditutup karena COVID, Pengadilan Agama Bengkalis kembali dibuka
28 January 2021 18:54 WIB
Sempat ditutup, Istana Siak akhirnya dibuka kembali
15 November 2019 13:45 WIB
Bandara Pekanbaru Sempat Ditutup Karena Kabut
31 May 2010 16:29 WIB
Gunung Kerinci alami erupsi durasi hingga satu jam lebih
04 February 2023 11:01 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan ajak warga Jakarta untuk matikan lampu satu jam pada "Earth Hour"
25 March 2022 15:07 WIB
Barty berhasil lewati babak kedua Australian Open kurang dari satu jam
19 January 2022 11:57 WIB