Atasi Karhutla, KLHK Terjunkan Helikopter Patroli Ke Riau

id atasi karhutla, klhk terjunkan, helikopter patroli, ke riau

Atasi Karhutla, KLHK Terjunkan Helikopter Patroli Ke Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengirimkan bantuan satu helikopter patroli jenis Bell 412 untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

"Alhamdulillah kita mendapat bantuan satu helikopter patroli, sudah datang dan stay di Pekanbaru. Sudah beroperasi, kemarin membawa Sekjen KemenLHK ke Kabupaten Pelalawan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edward Sanger di Pekanbaru, Sabtu.

Selain digunakan untuk patroli udara dalam memetakan titik kebakaran hutan dan lahan, kata Edward, helikopter tersebut pada dasarnya dapat difungsikan dalam pengeboman air dengan kapasitas 500-1.000 liter air.

Lebih lanjut dijelaskan Edward, dengan datangnya satu unit heli tersebut berarti menambah kekuatan armada Satgas udara Karhutla Riau yang sebelumnya telah memiliki dua unit helikopter yang berada di Kota Dumai dan Pekanbaru.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau, kata Edward, potensi curah hujan cukup tinggi memasuki Oktober ini. Sehingga beberapa titik api dapat ditekan.

"Kami melihat walaupun intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Namun beberapa kawasan di pesisir masih belum, Kabupaten Kampar sekitar Lipat Kain juga belum, ini yang dantisipasi dengan kehadiran heli patroli secepat mungkin diupayakn pemadaman titik api yang baru bermunculan," sebutnya.

Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi Riau saat ini tengah mengkaji pencabutan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, setelah enam bulan lalu ditetapkan.

"Akhir Oktober sudah masuk musim hujan. Kalau sudah begitu, kenapa tidak untuk segera "the clear" status siaga darurat karhutla dan tentu dengan kajian terlebih dahulu," kata Edward.

Meski telah memberikan sinyal pencabutan status tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG mengenai potensi curah hujan yang cukup besar di kawasan setempat yang masuk akhir Oktober ini.

"Kita tunggu informasi dari BMKG dahulu," sebut Edward.

Pengkajian yang mantap perlu dilakukan, kata Edward, karena setelah dicabutnya status siaga darurat ini otomatis segala aktivitas pemadaman kebakaran hutan yang selama ini dilakukan Satgas Karhutla dihentikan.

"Otomatis bantuan dan peralatan pemadaman kebakaran akan ditarik seperti helikopter dan lainnya," tegasnya.

Oleh: Diana Syafni