Brigjen TNI Nurendi: Oktober 2016, Karhutla Riau Turun 60 Persen

id brigjen tni, nurendi oktober, 2016 karhutla, riau turun, 60 persen

Brigjen TNI Nurendi: Oktober 2016, Karhutla Riau Turun 60 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau mengklaim, karhutla di provinsi tersebut turun secara drastis pada tahun ini.

Komandan Satgas Karhutla Provinsi Riau, Brigjen TNI Nurendi di Pekanbaru, Senin, mengatakan jumlah titik panas hingga bulan berjalan pada Oktober tahun 2016 terjadi penurunan sampai 60 persen.

"Warga terus didera asap hampir 19 tahun, dan baru tahun 2016 turun hotspot (titik panas) 60 persen lebih. Tapi dengan kesadaran kita semua, maka keadaan jauh lebih damai, sehat, dan aman, tanpa asap," ucapnya.

Dansatgas menyebut, upaya menekan titik panas serta titik api tidak terlepas dari upaya semua pihak dengan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kesadaran warga terutama di Riau.

Seperti Pemerintah Provinsi Riau telah memperpanjang dengan menetapkan status siaga darurat karhutla selama enam bulan, terhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.

Lalu cuaca dinilai mendukung upaya satgas karena prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, bahwa puncak La Nina terjadi di Oktober dan November tahun ini.

Namun, dia mengaku, masih banyak kekurangan dilakukan pihaknya. Meski satgas telah berjibaku padamkan titik api terutama muncul pada lahan gambut di Riau.

"Hingga kini, masih saja ditemukan oknum sengaja bakar lahan. Tetapi jumlahnya, tidak sebanyak tahun lalu. Kita lebih waspada dan penegakan hukum makin kuat," terang Nurendi.

Kepala Badan Penanggulangan bencana Daerah Provinsi Riau, Edward Sanger, mengatakan, hingga pertengahan Oktober tahun ini luas karhutla menjadi 3.810 hektare.

"Ada tambahan sekitar 67 hektare, sehingga per Jumat (14/10) total 3.810 hektare karhutla di Riau," katanya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyatakan, sampai akhir Agustus terjadi penurunan karhutla di sejumlah wilayah Tanah Air atau tidak separah tahun 2015.

Jumlah titik panas tercatat secara nasional berkurang 70 hingga 90 persen dari periode yang sama di tahun lalu yakni dari 8.247 titik menjadi 2.356 titik.

"Penurunan titik panas tidak lepas dari upaya tiada henti dari tim terpadu di lapangan," ucap Siti.