BMKG: Waspadai Angin Kencang Di Riau

id bmkg waspadai, angin kencang, di riau

BMKG: Waspadai Angin Kencang Di Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan angin kencang dengan kecepatan 20 knots atau 36 kilometer per jam berpotensi terjadi pekan ini di Provinsi Riau.

"Angin kencang dengan kecepatan maksimal 20 knots, kami prediksi cukup besar peluang terjadi secara lokal di Riau," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi, di Pekanbaru, Senin.

Dia jelaskan, angin di wilayah Riau terjadi pada sore hingga malam hari, disertai hujan dan petir baik sebelum atau sedang hujan terjadi intensitas ringan hingga sedang.

Cuaca seperti itu, katanya, perlu diwaspadai oleh warga setempat di Riau yakni dengan menjauhi pohon-pohon tinggi dan waspada ketika melintasi tiang listrik.

Lazimnya pohon, dijadikan tempat berteduh di saat hujan deras terjadi. Padahal, hal itu berbahaya karena terancam tumbang, jika dilanda angin kencang.

"Angin kencang diperkirakan terjadi merata, dan bersifat lokal di wilayah provinsi ini. Terutama di Riau bagian Barat, Tengah dan pesisir Timur pada sore atau malam hari," tegasnya.

Tapi potensi angin kencang perlu diwaspai cuma di wilayah daratan. Sedangkan wilayah perairan di Riau, lanjutnya, cenderung aman bagi para nelayan.

"Prakiraan tinggi gelombang laut, relatif aman. Seperti di perairan Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Indragiri Hilir dan Meranti rata-rata 0,25 sampai 0,5 meter," kata Slamet.

Kepala Stasiun BMKG Pekanbaru, Sugarin, bulan lalu menyatakan, Provinsi Riau bakal mengalami puncak La Nina pada bulan Oktober dan November tahun ini.

"Wilayah di Riau, saat ini kan sudah masuk dalam masa transisi musim hujan. Puncaknya terjadi dua bulan ke depan," terangnya.

BMKG setempat telah menyebut, musim kemarau terjadi di Riau saat ini adalah kemarau basah.

Kondisi cuaca seperti itu, sebagai dampak terjadinya fenomena La Nina dan dirasakan mulai melanda sejumlah daerah pada pertengahan September.

Meski berbagai wilayah di Riau terjadi hujan, Sugarin menegaskan bukan berarti provinsi itu terbebas dari bahaya kebakaran hutan dan lahan terutama lahan gambut.

Seperti diketahui, luas total wilayah daratan Riau sekitar 8,9 juta hektare dan 49 persen di antaranya merupakan hutan dan lahan gambut yang rentan terbakar di musim kering.

"Gambut tiga hari tidak turun hujan, maka dianggap kering. Yang jadi masalah adalah perilaku (manusia). Kita tidak bisa menihilkan kebakaran hutan dan lahan," ucap dia.