Siak (Antarariau.com) - Pemerintah kabupaten Siak dan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia meneken nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) untuk kerjasama pemetaan dan pengembangan ekonomi kreatif desa setempat.
"Dalam perjanjian tersebut ada tujuh poin untuk pengembangan dan fasilitas ekonomi kreatif berbasis desa," kata Wakil Bupati Siak Alfedri usai MoU dan diskusi grup dengan pemangku kebijakan di Siak, Senin.
Lebih lanjut Wabup menyampaikan, tujuh poin tersebut antara lain riset atau penelitian, pendidikan, pelatihan dan pengembangan ekonomi kreatif, akses permodalan antara pelaku ekonomi dengan pemilik modal.
Kemudian infrastruktur, pemasaran untuk menjual produk-produk tersebut, regulasi, serta hubungan antara lembaga dan wilayah.
Sebagai daerah tujuan wisata lanjut Wabup, kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif harus sejalan. Kerjasama ini diharapkan dapat semakin mengemas produk dan ikon Siak.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan apa saja yang bisa menjadi ikon untuk Siak nantinya. Jika itu produk yang perlu dikemas, Bekraf akan membantu masyarakat dan pelaku usaha," terangnya.
Sementara itu Hasan Abud selaku Direktur Hubungan antar Lembaga Dalam Negeri Bekraf mengatakan bahwa pihaknya akan menurunkan tim untuk percepatan transformasi ekonomi kreatif di desa-desa Siak.
"Bekraf akan mendampingi pelaku ekonomi kreatif di tingkat desa agar bisa tetap tumbuh secara berkelanjutan," kata Hasan Abud.
Dia juga menyebutkan, pembangunan ekonomi kreatif tidak hanya ditujukan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tetapi juga akan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat lokal.
"Kami ingin melihat potensi yang ada di Siak untuk pengembangannya, khususnya dari 16 sub-sektor yang akan kita teliti," tutupnya.
Oleh: Nella Marni
Kembangkan Ekonomi Kreatif, Pemkab Siak Teken MOU Dengan BEKRAF RI
