Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau akan mengembangkan tiga produk olahan dari komoditas Sagu diantaranya seperti beras analog, mie instan sagu, dan gula cair dengan mencari pihak yang akan memproduksi dan menjalankannya.
"Balitbang bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi telah mengembangkan beras analog, mie instan, dan gula cair. Kedepan akqn dikembangkan lagi siapa yang memproduksi dan yang melaksanakannya," kata Kepala Balitbang Riau, Arbaini di Pekanbaru, Selasa.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pembinaan dan pelatihan bagi Usaha Kecil Menengah untuk bisa memproduksi sendiri. Saat ini, kata dia, pembinaan tersebut sudah ada di daerah sentra produksi di Riau yakni Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Saat ini kendala memang masih ada, tapi dengan adanya deklarasi sagu dari gubernur, dan Sagu Riau menyapa dunia, mudah-mudahan semua tergerak mambantu menyebarluaskan sagu ini," ungkapnya.
Hal tersebut dikatakannya saat mengundang peneliti sagu Prof. Dr. Bambang Haryanto ke Balitbang Riau. Dalam kesempatan itu, peneliti itu mengapresiasi Riau canangkan Sagu menyapa dunia, tapi diminta lebih membumi dan tidak sekedar slogan saja.
Dia memaparkan Sagu sebagai salah satu pangan lokal mendapat perhatian khusus. Sagu dinilai menjadi alternatif karena bisa mendukung program keanekaragaman konsumsi. Saat ini pangan masih didominanasi konsumsi beras yang mencapai 114 Kg per kapita atau 29 juta ton per tahun.
"Sentra produksi beras juga semakin habis setiap tahun yang berkurang 120 hektare beralih fungsi. Tapi 98 persen masyarakat Indonesia makan beras," ungkapnya.
Selain itu, makan terlalu banyak beras ditambah dengan lauk juga mempengaruhi kesehatan. Kaitannya dengan sagu karena luar biasa sagu menyediakan karbohidrat yang mana terbesar dibanding tanaman lain.
"Lalu juga tahan hujan dan kemarau, sedikit perawatan, bisa menghasilkan 10 ton per hektare per tahun, kalau padi 3 kali setahun bila baik rata-rata 2-3 ton per hektare per tahun, dan jagung 5 ton tapi lebih banyak untuk keperluan ternak," ulasnya lagi.
Berita Lainnya
Presiden Jokowi janjikan mobil listrik untuk praktikum SMK Mamuju
23 April 2024 17:03 WIB
KPK setor Rp2,1 miliar sebagai uang pengganti terpidana Trisna Sutisna
23 April 2024 16:58 WIB
Korsel sebut rezim Korut akan berakhir jika mencoba gunakan senjata nuklir
23 April 2024 16:52 WIB
28 pesawat tiga matra TNI siap lakukan atraksi udara HUT RI di Kota Nusantara
23 April 2024 16:47 WIB
Kemlu imbau WNI di Taiwan agar tetap waspada gempa susulan
23 April 2024 16:35 WIB
Hadiri UKW di Pekanbaru, ini pesan Ketua PWI dan Kapolda Riau
23 April 2024 15:51 WIB
Pemerintah adopsi inisiatif global tentang perlindungan anak di ruang digital
23 April 2024 15:50 WIB
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB