Sayed Abubakar: Masyarakat Kerap Menjadi Korban Dari PLN

id sayed abubakar, masyarakat kerap, menjadi korban, dari pln

Sayed Abubakar: Masyarakat Kerap Menjadi Korban Dari PLN

Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota DPR Komisi VII bidang ESDM, Sayed Abubakar, meminta PT PLN untuk serius menangani krisis listrik di Provinsi Riau yang kini kondisinya kembali memburuk.

"Kita melihat tidak ada gebrakan yang dilakukan pimpinan PLN di Riau ini. Mereka terkesan pasrah dengan kondisi yang ada, sehingga masyarakat dikorbankan setiap malam listrik padam," kata Sayed ketika dihubungi wartawan di Pekanbaru, Rabu.

Legislator asal Riau tersebut mengatakan PLN pusat perlu menempatkan jajarannya di Riau yang lebih profesional dan berani melakukan terobosan untuk memperbaiki krisis listrik. Apalagi, Riau selama ini dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alamnya.

Kondisi kelistrikan Riau akibat defisit daya membuat masyarakat mengalami pemadaman bergilir setiap hari dengan durasi total enam jam.

"Persoalan pemadaman listrik belakangan ini kian parah. Pemadaman listrik saat beban puncak dengan durasi enam jam setiap malam yang dibagi ke seluruh pelanggan," katanya.

Krisis listrik Riau makin parah karena Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Kampar tidak bisa beroperasi karena debit air waduk surut.

Ia membandingkan manajemen PLN Riau-Kepri pada 2012 berhasil mengatasi krisis listrik saat Riau menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII dengan menyewa mesin genset. Kemudian pada penyelenggaran Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Riau tahun 2009 silam, saat kondisi kelistrikan Riau paling parah, ternyata PLN bisa menambah daya sehingga selama Munas Golkar berlangsung tidak ada pemadaman listrik.

"Inikan aneh, untuk acara Munas Golkar di Riau, PLN cepat mencarikan solusinya. Tapi giliran listrik rakyat yang padam, tidak ada gerakan PLN untuk menambah genset. Ini jelas tidak adil," tegasnya.

Manejer SDM dan Humas PLN Wilayah Riau-Kepri, Dwi Suryo Abdullah, membenarkan bahwa PLTA Koto Panjang selama sebulan terakhir tidak bisa beroperasi. Karena itu, kebutuhan daya listrik Riau sangat bergantung pada sistem interkoneksi suplai daya dari Sumatera Barat dan Jambi.

"Tapi memang tadi malam terjadi penurunan daya sehingga harus ada pemadaman di Pekanbaru. Dan siang ini ada pemadaman listrik di beberapa kawasan, tapi itu karena teknis," kilahnya.

Menurut dia, pemadaman listrik pada Selasa (25/10) malam karena suplai daya berkurang setelah pembangkit di Jambi mengalami perbaikan.

Ia mengatakan, PLN hanya bersikap menolong apabil ada kegiatan besar seperti Munas Golkar untuk menyediakan daya listrik dari mesin genset. "Kita PLN sifatnya hanya membantu, bisa jadi kita yang menyediakan genset, tapi minyaknya panitia yang bayar, atau gensetnya memang disediakan panitia," katanya.