UNOPS Bantu Masyarakat Waspada Kebakaran Lahan Di Siak

id unops bantu, masyarakat waspada, kebakaran lahan, di siak

UNOPS Bantu Masyarakat Waspada Kebakaran Lahan Di Siak

Siak (Antarariau.com) - Lembaga di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa, UNOPS (United Nations Office For Project Services) memperkenalkan Sistem Peringatan Dini atau "fire risk system" untuk mendeteksi dan pemetaan daerah gambut guna mencegah kebakaran hutan dan lahan, kata District Officer UNOPS Kabupaten Siak Witman Gultom di Siak, Rabu.

Dia menyampaikan FRS adalah sebuah sistem berbasis komputer dengan keluaran spasial yang dirancang oleh para ilmuwan IPB untuk membantu masyarakat Indonesia dalam menghadapi, mencegah, dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"FRS mengambil data biofisik seperti pola cuaca, curah hujan, dan suhu permukaan laut dan memasukkannya kedalam sistem komputer bersama dengan informasi mengenai sejarah kebakaran, penggunaan lahan, dan data sosial," ucapnya.

Dia juga mengatakan pelatihan ini digunakan untuk mendeteksi dan pemetaan karlahut khsusunya pada daerah gambut yang ada di provinsi Riau dan Kalimantan Tengah dengan menggunakan 2 sistem Fire Risk System atau FRS dan Sidik.

Dalam pelatihan ini lanjutnya UNOPS mengajarkan cara mengoperasikan dua aplikasi untuk mendeteksi resiko suatu daerah terhadap karlahut, dan tingkat kerentanan suatu daerah terhadap kebakaran.

"Dengan dua sistem atau perangkat lunak ini diyakini dapat mendeteksi dini bahaya karlahut, memprediksi kemungkinan yang akan terjadi dalam 3 bulan ke depan. Sehingga membantu pemerintah dan pihak terkait dalam menekan angka karlahut," jelasnya.

Dia juga mengatakan, tujuannya untuk mengembangkan keseluruhan peta risiko kebakaran. Peta ini dapat meramalkan, hingga tiga bulan kedepannya lokasi kebakaran akan terjadi.

"Informasi peringatan dini ini diberikan kepada para pejabat pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota agar mereka dapat merencanakan tindakan pencegahan untuk menyiapkan diri dengan lebih baik sebelum kebakaran, dan dapat segera memadamkan kebakaran ketika terjadi," sambungnya.

Pelatihan ini berlangsung dari tanggal 24-28 Oktober 2016 di hotel Grand Royal Siak dan melatih 31orang perwakilan pemerintah mengenai cara menggunakan FRS.

Pelatihan yang serupa juga diadakan di kabupaten lain di provinsi Riau seperti Bengkalis, Rokan Hilir, dan Kota Dumai. Wilayah-wilayah tersebut merupakan wilayah yang rentan terhadap karhutla dikarenakan lahan gambut yang terdegradasi.

Olewh: Nella Marni