Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan tengah mempersiapkan Kota Dumai dalam pembangunan zona perdagangan minyak kelapa sawit hijau atau "palm oil green economic zone/POGEZ", yang telah disepakati dalam kerjasama Indonesia dan Malaysia.
"Sebagai pemain kelapa sawit, kita dipertimbangkan masuk dari tiga kawasan di Indonesia dalam pembangunan POGEZ berdasarkan kesepakatan dengan Malaysia," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi (Andi) Rachman di Pekanbaru, Kamis.
Mengenai pembangunan POGEZ, sebelumnya kedua negara telah mengusulkan masing-masing tiga lokasi. Pihak Indonesia menginginkan pengembangan di Kawasan Industri Dumai di Riau, Kawasan Industri Bontang di Kalimantan Timur, dan Kawasan Industri Sei Mangkei di Sumatera Utara. Sementara itu, Malaysia mengajukan Lahad Datu, Bintulu, dan Tanjung Manis.
Masuknya Kota Dumai, lanjutnya, tentu dapat mendorong produksi CPO dan memperkuat daya saing kawasan penghasil kelapa sawit di kancah Internasional. Luas perkebunan kelapa sawit di Riau kini lebih dari 2 juta hektare, dengan produksi CPO 6,5 juta ton per tahun.
"Persiapannya dari industri perkebunan, kalau sudah masuk ke dalam zona ini akan ada persyaratan yang ditetapkan oleh kedua negara," sebutnya.
Sebelumnya, kunjungan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto ke Pekanbaru beberapa waktu lalu, juga memaparkan akan potensi Kota Dumai dalam pembangunan POGEZ berdasarkan kesepakatan "Council of Palm Oil Producing Countries" (CPOPC) dengan Malaysia.
Tujuan Terjalinnya kerjasama untuk menyamakan standar "Indonesian Sustainable Palm Oil dengan Malaysian Sustainable Palm Oil" (ISPO). Sehingga diharapkan, produk industri hilir yang dihasilkan dari kawasan tersebut dapat memenuhi standard sustainability yang bersertifikat internasional sehingga menciptakan keuntungan berupa preferensi area pemasaran, premium selling price, hingga fasilitas atau kemudahan tertentu lainnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menginisiasi kerja sama dibidang ekonomi melalui pembentukan lembaga persatuan negara penghasil minyak kelapa sawit atau Council Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Kesepakatan ini dimatangkan pada pertemuan bilateral yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Indonesia Airlangga Hartarto, serta Menteri Perusahaan, Perladangan dan Komoditi Malaysia Dato Seri Mah Siew Keong di Putrajaya, Malaysia, beberapa waktu lalu.
Oleh: Diana Syafni
Berita Lainnya
Bakamla Indonesia gandeng Malaysia jaga kawasan Selat Malaka
06 March 2024 11:19 WIB
PCR gandeng Malaysia kembangkan aplikasi pembelajaran Bahasa Arab
03 August 2021 10:36 WIB
Luncurkan Single Terbaru, Afgan Gandeng Rapper Malaysia
14 September 2017 8:35 WIB
Kampar Gandeng Investor Malaysia Kerja Sama
11 December 2014 17:43 WIB
Perusahaan Sawit Malaysia Gandeng UR Mitigasi Karhutla
21 July 2014 18:33 WIB
AHY sebut keuntungan Kota Lengkap akan memudahkan transformasi digital
27 March 2024 10:57 WIB
Gibran sebut Prabowo Subianto akan tentukan kabinet, Jokowi beri masukan
26 March 2024 10:20 WIB
Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia: Vietnam akan jamu Indonesia
25 March 2024 15:01 WIB