BMKG Pekanbaru Masih Deteksi Dua Titik Panas Di Sumatera

id bmkg pekanbaru, masih deteksi, dua titik, panas di sumatera

BMKG Pekanbaru Masih Deteksi Dua Titik Panas Di Sumatera

Pekanbaru (Antarariau.com) - Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi dua "hotspot" atau titik panas di Sumatera.

"Sore ini, dua titik panas terpantau di Sumatera, atau jumlahnya turun dibanding pagi tadi," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa dua titik panas tersebut tersebar pada dua provinsi, yakni di Riau dan Aceh masing-masing satu titik.

Kalau pagi tadi, kata dia, "hotspot" terkosentrasi cuma di satu provinsi dengan wilayah daratan pada bagian ujung Sumatera, yakni Lampung tiga titik panas.

Satu titik panas di Riau, lanjut Slamet Riyadi, terdapat pada Kabupaten Pelalawan atau tepatnya terpantau di Kecamatan Teluk Meranti.

"Disinyalir titik panas di Teluk Meranti telah jadi titik api. Hal itu karena memiliki angka 80 persen atau cukup potensi terbakar, baik hutan maupun lahan," tutur Slamet.

Data terakhir milik Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau menyebut, 3.810 hektare telah hangus terbakar.

Satgas Penegakan Hukum Karhutla Provinsi Riau telah menetapkan 95 orang tersangka dari 74 perkara, dua kasus di antaranya diduga dilakukan oleh korporasi.

"Dari laporan yang kami terima, ada 46 tersangka sudah P-21 atau dinyatakan lengkap. Akan tetapi, belum disidang," kata Wakil Komandan Satgas Operasi Karhutla Provinsi Riau Edwar Sanger.

Pemerintah Provinsi Riau telah tetapkan status siaga darurat karhutla selama 6 bulan atau terhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.