Jakarta, (Antarariau.com) - Limbah perusahaan PT Asianagro Agung Jaya yang beroperasi di Kawasan Berikat Nusantara Marunda, Jakarta, sudah dikelola dengan benar sehingga sisa produksi minyak sawitnya tidak lagi mencemari media lingkungan.
Kepala produksi Asianagro Saprul Dianto didampingi petugas pengelolaan limbah Muhamad Eka kepada wartawan Rabu (2/11) menyatakan, limbah dari Asianagro diolah sedemikian rupa menggunakan bahan kimia serta beberapa kali penyaringan dan bahkan air bersih hasil pengolahan dimanfaatkan lagi untuk keperluan produksi.
"Kita bahkan sudah mendapat penilaian kinerja pengelolaan lingkungan melalui indikator yang terukur (Proper) dengan hasil mendapat bendera biru sebagai bentuk pengakuan atas pengelolan lingkungan yang baik," ujarnya.
Sambil memperlihatkan proses pengolahan limbah diawali limbah yang baru keluar dari proses produksi berwarna coklat dan pekat, dan selanjutnya diperkenalkan tahapan pengelolaan limbah di masing-masing bak penampungan serta pemberian bahan kimia dan terakhir air bersih yang dialirkan kembali ke tempat produksi.
Saprul yang juga didampingi kepala Humas Maria Sidabutar menyatakan ampas padat yang menjadi residu dari sisa pengelolaan limbah itu selanjutnya oleh perusahaan diserahkan ke pihak ke tiga untuk dikelola secara benar.
"Kita bayar perusahaan lain yang sudah mendapat rekomendasi pengelolaan limbah dari Kemen LHK dan perusahaan tersebut kendaraannya juga sudah mendapat izin dari Dishub untuk membawa limbah," ujar Eka, didampingi Humas Lidya Veronika.
Ia menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan limbah perusahaan Asianagro Agung Jaya yang telah dikelola dengan benar sesuai standar.
Selain peduli terhadap lingkungan, PT Asianagro juga sudah melaksanakan 1,8 juta jam kerja tanpa adanya kecelakaan kerja dengan memperhatikan betul keselamatan dan perlatan untuk kelengkapan kerja.
Pihaknya tengah mengupayakan agar perusahaan bisa mendapatkan penghargaan kecelakaan kerja nol (zero accident) sebagai komitmen kepedulian manajemen terhadap keselamatan pekerja.
"Pencapaian nol kecelakaan kerja ini cukup berat dengan persyaratan capaian 2 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja dan bila ada kecelakaan dihitung dari nol lagi. Kita akan upayakan itu bisa dicapai," ujarnya didampingi social security license general affair Sugondo.
PT Asianagro memproduksi sebanyak 2.000 ton perhari produk jadi dimana 75 persennya diolah menjadi minyak goreng dan lainnya dalam bentuk margarine, powder fat, shortening dan lainnya. Bahan baku didatangkan dari perkebunan kelapa sawit mereka di Riau melalui pelabuhan Dumai serta sebagian dibeli dari petani sawit di pulau Jawa.
Untuk produk minyak goreng perusahaan ini memproduksi dengan merek Camar serta untuk shortening dan powder fat dengan merek Medalia. Perusahaan juga memproduksi minyak goreng untuk keperluan ritel besar seperti Giant dan carrefour. Beberapa produk margarine juga diproduksi dan diimpor ke berbagai negara seperti Cina sesuai mereka yang diinginkan pemesan.
PT Asianagro adalah salah satu unit bisnis dari APICAL yang merupakan mitra bisnis dari Asian Agri Group dalam bentuk mengolah CPO menjadi berbagai produk turunan seperti minyak goreng dan margarine.
Berita Lainnya
Terhitung 1 Juli, Terminal Barang Dumai Sudah Dikelola Pihak Swasta
02 July 2018 20:05 WIB
Kasus Bripka Andry, Waskat Polri tidak diimplementasikan dengan benar
10 June 2023 7:22 WIB
8 Langkah Mencuci Tangan Dengan Benar
27 December 2014 20:37 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB