Tembilahan (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau mengungkapkan kerusakan perkebunan kelapa terberat Kabupaten Inhil terdapat di empat Kecamatan.
"Kerusakan terbesar didata dengan masing - masing kerusakan mencapai lebih dari 10.000 Hektare, kecuali Kecamatan Enok yang hanya mencapai 9.639 Hektar," Ungkap Kepala Seksi (kasi) pengelolaan lahan dan air Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil Surya Akmal Surgana di Tembilahan, Selasa.
Ia menjelaskan kerusakan di empat Kecamatan diantaranya Kecamatan Reteh, Kuindra, Enok dan Mandah.
Rusaknya lahan perkebunan kelapa di Kecamatan reteh, kata dia, terdata sepanjang 10.753 Hektare sedangkan untuk di Kecamatan Kuindra sepanjang 12.666 Hektare.
Selain itu Kecamatan Mandah yang juga terdata sebagai daerah dengan kerusakan perkebunan kelapa terberat mencapai 13.333 Hektare dan Kecamatan Enok mencapai 9.639 Hektare.
"Jika kembali dibandingkan, Kecamatan Mandah terdata sebagai daerah dengan kerusakan kebun kelapa paling berat," Ungkapnya.
Ia menjelaskan kerusakan perkebunan kelapa ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya menuanya usia pohon kelapa serta terjadinya instrusi air laut.
Dalam hal ini, kata dia, pemkab Inhil telah melakukan berbagai hal untuk mengupayakan pengurangan kerusakan areal perkebunan kelapa dengan melakukan percepatan pembangunan maupun perbaikan terhadap infrastruktur perkebunan kelapa diantaranya dengan pembuatan trio tata air.
"Pembangunan tanggung manual, tanggul mekanik dan pembuatan pintu klep sebagai upaya pencegahan terjadinya abrasi telah dilakukan, begitu juga dengan berbagai pengadaan alat sebagai upaya pencegahan dari serangan hama," Tuturnya.
Adapun pembangunan Tanggul untuk tahun 2016 diadakan di 29 desa, empat desa diantaranya telah selesai.
Selain itu, lanjutnya, terhadap empat Kecamatan yang mengalam kerusakan terberat juga sudah diberikan alat berat (excavator) sebanyak empat unit. Masing - masing Kecamatan kata dia, mendapatkan satu unit.
"Kepada daerah yang memperoleh proyek ini agar dimanfaatkan dan dijaga sebaik - baiknya," Harapnya.
Selain berbagai pengadaan, kepedulian petani justru sangat diharapkan agar dapat ikut serta melakukan segala upaya meminimalisirkan jumlah kerusakan tersebut.
Ia mengakui, banyak hal yang juga bisa dilakukan oleh petani untuk ikut berusaha mencegah kerusakan perkebunan kelapa mereka.
"Petani dapat langsung mencegah terjadinya perluasan kerusakan perkebunan, serta memanfaatkan segala proyek yang diberikan, begitupun perkebunan kelapa yang masih baik, hendaknya diperspesifikasi dengan tanaman sela," Kata dia.
Pada dasarnya, segalanya tidak serta Merta diharapkan dari pemerintah, sistem pendanaan yang bisa diperoleh desa juga terbilang banyak, seperti berbagai pengadaan oleh dinas terkait, melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
"Segalanya bisa sangat bermanfaat jika dicermati dengan baik," Paparnya. (ADV)
Oleh: Adriah Akil
Berita Lainnya
Harga kelapa sawit Riau naik Rp22,8/kg
23 February 2024 13:24 WIB
Surya Darmadi ajukan nota keberatan karena dakwaan sumir
21 September 2022 5:48 WIB
Holding PT Perkebunan Nusantara berencana IPO subholding kelapa sawit PalmCo tahun 2023
22 August 2022 15:29 WIB
Ketua DPRD ingatkan PKS di Inhil beli TBS sesuai SK Gubernur
15 May 2022 16:46 WIB
Luas peremajaan sawit di Aceh kalahkan Riau, ini luasnya
14 June 2021 21:50 WIB
Riau dapat Rp720 juta guna peremajaan sawit rakyat
07 August 2020 22:23 WIB
Harga sawit Riau turun Rp1,43 per kg, ini sebabnya
19 May 2020 16:03 WIB
Legislator Inhil dukung pembangunan 372 Km trio tata air
17 March 2020 13:59 WIB