Objek Wisata Trikora Belum Mampu Sejahterakan Warga

id objek wisata, trikora belum, mampu sejahterakan warga

Tanjung Pinang, 2/2 (ANTARA) - Sejumlah warga yang tinggal di kawasan Pantai Trikora, Pulau Bintan mengaku pantai yag menjelma menjadi objek wisata andalan di Provinsi Kepulauan Riau itu belum mampu membawa dampak positif bagi mereka. "Walau Pantai Trikora telah menjadi objek andalan bagi wisata lokal dan turis asing, namun kami masih hidup dalam kondisi yang pas-pasan," ujar Irin (39), di objek wisata Pantai Trikora, Pulau Bintan, Selasa. Menurut dia, Pantai Trikora yang berada di wilayah adiminstratif Desa Marang Rapat, Kecamatan Gunung Hijau, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau itu hanya ramai dikunjungi pada hari libur dan besar keagamaan. Warga juga tidak mengenakan pungutan biaya masuk ke objek wisata yang mengandalkan pemandangan alam yang indah dengan pasir putih yang terhampar dengan garis pantai mencapai 25 kilometer itu. Pemerintah setempat juga dinilai belum memiliki kemauan untuk mengembangkan objek wisata yang berjarak sekitar 45 kilometer sebelah Timur dari pusat Kota Tanjung Pinang tersebut. Kondisi itu diduga karena lahan pantai yang menghadap ke selat itu telah "dikuasai" oleh warga dari negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura seperti wisata Lagoi yang menjadi ikon utama di Pulau Bintan yang disebut-sebut telah dikelola oleh pihak asing. "Sebagian kawasan pantai ini bukan lagi milik warga karena telah dijual sehingga kami harus siap-siap jika sewaktu-waktu pemerintah mengusir kami dari objek wisata ini," ujarnya. Dengan kondisi tersebut maka warga yang tinggal di kawasan objek wisata Pantai Trikora hanya mengandalkan mata pencarian sebagai nelayan yang jarang melaut ketika ombak tinggi. "Kami tidak tahu harus bagaimana lagi untuk bertahan hidup di lokasi objek wisata ini, karena hasil dari dagangan pun hanya ramai pada Sabtu dan Minggu sehingga mengandalkan dari hasil melaut suami," kata Sofi (55), salah seorang ibu rumah tangga. Hingga kini kondisi Pantai Trikora masih terlihat sangat alami dan hanya berdiri pondok-pondok tempat peristiratahan pengunjung yang ingin menikmati pesona alam yang disertai angin dari arah laut. Meski pantai itu telah lama dikenal sebagai objek wisata yang sangat bagus, namun jumlah warung makanan, minuman, toko-toko souvenir, hotel, tempat pembuangan sampah, toilet umum dan sarana tempat bermain anak-anak belum tersedia.