Pemerhati: Masalah Kelistrikan Bengkalis Ada Hubungan Dengan Sejumlah Pejabat Setempat

id pemerhati masalah, kelistrikan bengkalis, ada hubungan, dengan sejumlah, pejabat setempat

Pemerhati: Masalah Kelistrikan Bengkalis Ada Hubungan Dengan Sejumlah Pejabat Setempat

Pekanbaru (Antarariau.com) - Seorang pemerhati masalah kelistrikan di Riau menduga, para pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis ketakutan terkait mangkrak empat mesin pembangkit sejak tahun 2010.

"Akibatnya, warga di Bengkalis dikorbankan dengan semakin panjangnya waktu pemadaman bergilir. Padahal ada empat mesin, tapi segaja nganggur enam tahun," ucap pemerhati listrik, Arifzan di Pekanbaru, Senin.

Menurutnya, empat mesin pembangkit milik pemkab setempat mampu menyuplai daya 6,5 Mega Watt (MW). Saat ini di Bengkalis kehilangan daya 16,3 MW, akibat gangguan dialami dua mesin PLTD sewa.

Keempat mesin pembangkit tersebut pernah dikelola oleh badan usaha milik daerah yakni PT Bumi Laksamana Jaya, dan melakukan kerjasama operasional dengan PLN Rayon Bengkalis enam tahun silam.

Alasan tidak dioperasikan empat mesin pembangkit itu, karena mengalami kerusakan. Kini mesin senilai puluhan miliar ini menjadi cuma bangkai, sebab terongok pada PLTD setempat di Desa Pangkalan Batang, Kecamatan Bengkalis.

"Mereka takut atas kebijakan yang mereka keluarkan, akan timbulkan kasus hukum. Jadi pejabatnya takut ambil kebijakan baru karena bisa tersangkut hukum," katanya.

Seperti diketahui, Bengkalis merupakan daerah dari total empat kabupaten di Riau yakni Rokan Hulu, Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir termasuk dalam wilayah kelistrikan dengan sistem isolated atau terisolasi.

"Untuk solusinya, kita sarankan pemkab (Bengkalis) melanjutkan kerjasama dengan PLN demi masyarakat tempatan," tegas Arifzan.

Luber Tri Hartoko, Manajer PLN Rayon Bengkalis mengaku, saat ini di wilayah itu cuma menghasilkan daya sebesar 15,8 MW, setelah dua mesin pembangkit PLTD milik PT Mega Power dan PT Kerta Bumi Teknindo tidak beroperasi di tahun 2015.

Ia melanjutkan, mesin berkapasitas 1 MW belum masuk ke Bengkalis. Mesin itu merupakan mesin sewa, setelah menjalani perawatan rutin. Sedangkan daya 500 Kilo Watt dalam proses "finishing", dan rencana tes beban.

"Satu lagi mesin sewa kami, masih belum jelas kabarnya. Apakah dilanjutkan atau tidak oleh perusahaan. Sampai hari ini, belum ada informasi dari pihak sewa mesin," katanya.

Dilaporkan pekan lalu, ratusan masyarakat dua kecamatan di Bukit Batu dan Siak Kecil, Bengkalis mengamuk dan memecahkan kaca jendela kantor PLN Sub Ranting Sungai Pakning karena geram dengan ulah pemadaman listrik.

"Sejak interkoneksi dari Dumai, listrik sering mati. Jadi malam ini, kami datangi kantor PLN, tapi tak satu orang pun petugas yang kami temui," kata warga Desa Pakning, Yadi.