Oktober 2016, Ekspor Riau Ke Tiongkok Mencapai 1,51 Miliar USD

id oktober 2016, ekspor riau, ke tiongkok, mencapai 151, miliar usd

Oktober 2016, Ekspor Riau Ke Tiongkok Mencapai 1,51 Miliar USD

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat pada periode Januari-Oktober 2016, negara tujuan utama ekspor non migas terbesar Riau adalah ke Tiongkok yang tercatat 1,51 miliar dolar AS lebih.

"Ekspor ke Tiongkok memberikan kontribusi ekspor sebesar 17,17 persen dari lima negara dengan ekspor terbesar," kata Kepala BPS RIau Aden Gultom di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, negara stujuan ekspor terbesar kedua adalah India yang tercatat sebesar 1,47 miliar dolar AS atau memberikan kontribusi sebesar 16,75 persen, berikutnyanya Belanda 621,11 juta dolar AS atau berkontribusi sebesar 7,08 persen.

Ia menyebutkan, selanjutnya ke Malaysia yang tercatat sebesar 553,26 juta juta dolar AS (6,31 persen) dan Pakistan 548,75 juta (6,26 persen).

"Kontribusi kelima negara tujuan ekspor terbesar Riau tersebut mencapai 53,58 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 20,17 persen," katanya.

Aden mengatakan, periode Januari-Oktober 2016, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 73,74 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.

Dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas, dibanding September 2016, sebanyak tujuh negara mengalami kenaikan dan tiga negara mengalami penurunan.

"Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Bangladesh yang tercatat sebesar 31,89 juta dolar AS, Tiongkok 31,35 juta dolar AS, Mesir 28,07 juta dolar AS, Belanda 21,55 juta dolar AS, dan Singapura 14,18 juta," katanya.

Sedangkan penurunan ekspor terjadi pada ekspor ke Pakistan sebesar 36,85 juta dolar AS, Spanyol 13,46 juta dolar AS, dan Malaysia 12,56 juta dolar AS.

Perkembangan dan peran ekspor non migas Riau menurut sektor selama Januari-Oktober 2016 dibanding periode yang sama tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 10,40 persen.

Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor Industri dan ekspor Pertambangan dan lainnya yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,96 persen dan 57,08 persen.

Sedangkan ekspor Pertanian selama Januari-Oktober 2016 mengalami kenaikan sebesar 34,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Oktober 2016, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 80,52 persen, sedangkan ekspor migas 19,48 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 80,20 persen," katanya.