UMRI Jajaki Kerjasama Internasional Bidang Pendidikan Oleh Universitas Internasional Batam

id umri jajaki kerjasama internasional bidang pendidikan oleh universitas internasional batam

UMRI Jajaki Kerjasama Internasional Bidang Pendidikan Oleh Universitas Internasional Batam

Pekanbaru (Antarariau.com) - Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mempelajari sejumlah kiat khusus tentang kerjasama internasional di bidang pendidikan pada Universitas Internasional Batam (UIB) yang dinilai sukses menjalin kerjasama dengan berbagai universitas internasional.

"UIB selama ini sudah banyak menjalin kerjasama dengan berbagai universitas di Malaysia, Singapura, Korea Cina, Thailand dan banyak lainnya sehingga pengalaman UIB perlu diambil untuk dikembangkan di UMRI," kata Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UMRI, Jayus, di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, dalam mempelajari pengalaman UIB tersebut, berdasarkan kunjungan studi banding ke UIB itu, UMRI membawa Kepala Humas UMRI Razali dan 11 jurnalis dari media centre UMRI berasal dari sejumlah media lokal cetak dan online, juga TVRI Riau dan Antara.

Ia mengatakan, sebanyak 13 jurnalis yang terus menerus mengawal perkembangan UMRI --yang dibangun sejak tahun 2008-- itu berperan untuk mempublikasinya agenda perjalanan studi banding tersebut.

"Kami berharap dari kunjungan perdana ini UMRI bisa banyak belajar ke UIB yang sama-sama perguruan tinggi dibawah naungan kopertis wilayah X dan selanjutnya diharapkan adanya kunjungan balasan sehingga silaturrahmi akan terjalin makin kuat antara UIB dengan UMRI," katanya.

Jayus menyebutkan, pada usia ke delapan tahun (Juni 2016), UMRI sudah memiliki 13 program studi yang sudah terakreditasi B dan empat prodi lainnya terakreditasi C.

Bahkan, kata Jayus UMRI baru saja menerima Surat Keputusan (SK) Kemenristekdikti RI untuk program studi baru jurusan Manajamen S1 pada Fakultas Ekonomi dan bisnis serta program studi Pendidikan Bahasa Inggris (S1) pada fakultas keguruan.

Ia menyebutkan, dengan dikeluarkannya izin dua prodi ini maka dalam dua tahun terakhir sudah terjadi penambahan lima program studi di UMRI sampai saat ini sehingga sampai kini sudah ada 17 prodi.

"Ke 17 prodi tersebut adalah fakultas ekonomi baru yakni akuntansi (S1), ekonomi pembangunan (S1), keuangan perbankan (D3), Fakultas tekhnik mesin dan industri (S1), tekhnik otomotif (D3), FMIPA dan kesehatan (fisika, kimia dan biologi S1) dan keperawatan (D3)," katanya.

Berikutnya Fakultas Komunikasi (ilmu komunikasi dan humas untuk S1), Fakultas Hukum (ilmu hukum S1). Fakultas Ilmu Komputer (tekhnik informatika dan sistem infromasi S1), dan FKIP pendidikan dan tekhnik informatika.

Sedangkan jumlah dosen untuk masing-masing prodi sudah ada enam orang selain itu ruang perkuliahan sudah tersedia di kampus II UMRI disamping mal SKA Pekanbaru. UMRI memiliki delapan orang doktor (S3).

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIB Wisnu Yuwono SE. MM, mengatakan perguruan tinggi itu getol melakukan kerjasama dengan universitas asing sebagai implementasi dari nama perguruan yang disandang yakni Universitas Internasional Batam.

"Menyandang nama universitas internasional otomatis menjadi beban bagi UIB sehingga harus direalisasikan, perlu upaya-upaya percepatan kerjasama pendidikan dengan luar negeri. Beban itu karena nama internasionalnya " katanya.

Ia menjelaskan, sejak 2001 Kepulauan Riau dimekarkan dari Provinsi Riau menjadi provinsi sendiri Kepri maka adanya tuntutan terhadap rekrutmen SDM asal Kepri sehingga perguruan tinggi juga harus dibangun.

Batam dikenal sebagai daerah dengan kawasan industri cukup banyak dulunya banyak merekrut tenaga kerja dari Pulau Jawa namun kini keberadaan UIB telah mampu memproduksi sejumlah SDM untuk industri berasal dari putra daerah sendiri.

Sementara itu para peminat yang kuliah di UIB selain juga berasal dari Provinsi Riau, Sumbar, Jambi dan Sumatera Utara. Untuk masuk ke UIB melalui jalur beasiswa, jalur undangan dan jalur reguler .

"UIB kini memiliki Fakultas ekonomi yakni jurusan Manajemen terakreditasi B, akuntasi akreditas A, Fakultas Tekhnik Idnustri jurusan tekhnik elektro akreditasi B. Fakultas tekhnik sipil dan perencanaan tekhnik sipil akreditas B, dan Fakultas Hukum akreditas A," katanya.

UIB juga telah memiliki Program S2 magister Hukum dan Magister Manajemen keduanya terakreditasi B. Selain itu UIB baru saja menerima Surat Keputusan (SK) Kemenristekdikti RI untuk program studi Bahasa Inggris dan Pariwasata.

Untuk dua prodi baru ini ditargetkan sebanyak 50 mahasiswa dengan jadwal perkuliahan dimulai 2017," katanya dan menambahkan saat ini UIB memiliki 120 dosen dan diantaranya 30-an sudah S2 dan 25 dosen S3.