Pencarian Korban Tenggelamnya Kapal Cepat Di Pelalawan Dihentikan

id pencarian korban, tenggelamnya kapal, cepat di, pelalawan dihentikan

Pencarian Korban Tenggelamnya Kapal Cepat Di Pelalawan Dihentikan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Petugas gabungan yang terus mencari seorang korban hilang tenggelamnya kapal cepat atau "Speed boat" di perairan Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, memutuskan menghentikan operasinya.

"Upaya pencarian terus kita lakukan selama seminggu terakhir. Radius pencarian juga diperluas mencapai 40 kilometer. Namun, mempertimbangkan sejumlah hal kita memutuskan menghentikan pencarian," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pelalawan, Hadi Pinandio kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Hadi menuturkan proses pencarian terus dilakukan petugas gabungan TNI, Polri, BPBD, Basarnas dan Masyarakat menggunakan belasan kapal cepat dan karet sejak peristiwa tenggelamnya kapal pada akhir November lalu.

Kapal cepat Geriga Express mengangkut 25 penumpang dan 3 anak buah kapal tenggelam akibat dihantam gelombang Bono, Rabu siang kemarin (30/11).

24 penumpang termasuk dua ABK dan satu nakhoda berhasil diselamatkan. Sementara dua penumpang ditemukan meninggal dunia serta dua lainnya masih dinyatakan hilang.

Ia menjelaskan kedua penumpang yang ditemukan meninggal dunia tersebut bernama Julianto (31) dan M Syairoji (32). Sementara dua korban hilang masing-masing Abdul Fayat (11 bulan) dan Nur (35).

Pada Jumat pekan lalu, nelayan setempat berhasil menemukan jenazah salah seorang korban hilang bernama Nur. Korban ditemukan 30 kilometer dari lokasi kecelakaan kapal Tanjung Bebayang, Kecamatan Teluk Meranti.

Sementara itu, hingga kini jenazah Abdul Fayat belum berhasil ditemukan meski pencarian terus dimaksimalkan dengan memperluas area pencarian hingga 40 kilometer dengan cara menyisir sungai.

Kemudian, mempertimbangkan faktor alam seperti kemungkinan korban hilang terbawa arus gelombang serta faktor keselamatan, petugas memutuskan menghentikan proses pencarian.

Meski begitu, tim gabungan tetap memantau apabila nelayan menemukan korban hilang maka siap membantu identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Riau.