Oleh Diana Syafni
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Aat Surya Safaat menyebutkan akan menjembatani penyebarluasan informasi industri kreatif di Provinsi Riau sebagai wadah promosi untuk jangkaun pemasaran yang lebih luas.
"Kita melihat geliat industri kreatif cukup bagus di Provinsi Riau, Antara memberikan konstribusi bagi pelaku Usaha Industri Kreatif untuk media promosi dan itu sejalan. Melalui Festival Industri Kreatif pertama di Riau ini juga menjadi awal yang baik untuk meningkatkan industri berbasis kreatifitas manusia ini," kata Aat Surya Safaat di Pekanbaru, Sabtu.
Dalam Festival Industri Kreatif Riau yang di gelar Perum LKBN Antara Biro Riau Aat Surya Safaat menekankan potensi yang harus diberdayakan adalah sumberdaya manusia, dengan memaksimalkan potensi manusia, maka manusia dengan sendirinya akan berkreasi dan menciptakan.
"Provinsi Riau selalu diidentikkan dengan daerah kaya sumber daya alam. Namun seiring berjalannya waktu, SDA tak dapat lagi diandalkan. Satu-satunya potensi yang harus diberdayakan adalah potensi manusia itu sendiri," kata Aat.
Lebih lanjut dikatakanya, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf kalla dibentuklah Badan Ekonomi Kreatif. Badan ini fokus pada pengembangan sektor-sektor industri kreatif yang saat in berjumlah 16. Diantaranya aplikasi dan pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan tangan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.
Dalam sambutannya pula Aat menyampaikan di Riau, sebagian besar sub sektor itu telah terlihat, namun masih sulit dilihat bagaimana pemetaannya. Oleh karena itulah LKBN Kantor Berita Antara dalam rangka Hari Ulang Tahun yang ke-79 dan telah berdiri sejak 13 Desember 1937 tertantang untuk mengumpulkan sub sektor industri kreatif tersebut dalam Festival Industri Kreatif Riau 2016.
Berdasarkan pendaftaran yang masuk ke panitia terlihat beberapa subsektor yang mendominasi dan ada juga subsektor yang tidak mendaftar sama sekali. Rinciannya dari yang diikutkan paling banyak dari kerajinan 32 peserta, kuliner 25 peserta, fesyen 14 peserta, Fotografi dan Desain Komunikasi Visual 8 peserta, Musik empat peserta, Aplikasi dan Game 2 Peserta, dan Video Animasi, film dan Seni Pertunjukan masing-masing satu Peserta
Terdapat hanya 10 subsektor industri kreatif yang mendaftar dengan tiga besar yaitu kerajinan, kuliner, dan fesyen. Mendaftar dalam jumlah kecil Fotografi Desain Komunikasi Visual, Musik, Seni Pertunjukan, Aplikasi dan Games, serta film video animasi. Sedangkan untuk subsektor arsitektur dan desain interior, desain produk, penerbitan, periklanan, seni rupa, televisi dan radio tidak ada sama sekali.
"Sebenarnya hal ini juga tidak jauh berbeda dengan kondisi Indonesia secara umum. Menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf beberapa waktu lalu memang dari 16 subsektor ekonomi kreatif itu memang baru tiga subsektor yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi kreatif yaitu kuliner sebanyak 32,4 persen, fesyen 27,9 persen, dan kerajinan 14,88 persen, " kata Aat.
Meski begitu, kata dia, ini perlu perhatian bagi kita bersama apakah subsektor yang sedikit bahkan tidak mendaftar itu memang tidak ada, sedikit, atau merasa tidak masuk dalam subsektor industri kreatif karena sudah terlalu larut dalam kegiatan kesehariannya.
Berita Lainnya
LKBN Antara kembali gelar mudik gratis
07 April 2024 14:01 WIB
LKBN ANTARA gelar "Mudik Asik Bersama BUMN", begini caranya
07 March 2024 11:03 WIB
Universitas Prasetiya Mulya-ANTARA gali potensi Banyumas
01 March 2024 19:12 WIB
LKBN ANTARA bekali fotografer mahasiswa jelajahi imaji foto jurnalistik
19 February 2024 6:13 WIB
LKBN ANTARA raih Anugerah Jurnalistik Adinegoro
08 February 2024 6:15 WIB
Dirkeu LKBN ANTARA raih gelar Doktor Manajemen Bisnis
21 December 2023 18:50 WIB
LKBN ANTARA Gorontalo bersama PMI gelar donor darah
10 December 2023 9:06 WIB
LKBN ANTARA perkenalkan ASEAN Newsroom Corner di sela-sela Konferensi OANA
24 October 2023 10:40 WIB