Dari 237 Desa Di Inhil, Baru 88 Yang Teraliri Listrik

id dari 237, desa di, inhil baru, 88 yang, teraliri listrik

Dari 237 Desa Di Inhil, Baru 88 Yang Teraliri Listrik

Pekanbaru (Antarariau.com) - Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau menyebutkan baru 88 desa/kelurahan dari total 237 desa berada pada 17 kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) teraliri listrik.

"Hingga akhir tahun ini, yang belum belistrik sebanyak 149 desa," kata Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah di Pekanbaru, Rabu.

Inhil, lanjut dia, terkenal sebagai daerah penghasil buah kelapa karena memiliki 11,46 persen perkebunan kelapa dari total 3.742.921 hektare secara nasional baru miliki rasio elektrifikasi 40,59 persen.

Rendahnya angka rasio elektrifikasi itu tidak terlepas karena Inhil termasuk salah satu wilayah kelistrikan dengan sistem isolated atau terpencil bersama tiga kabupaten lain di Riau.

Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Rokan Hulu dengan sistem kelistrikan mengandalkan pasokan pembangkit berada di wilayah tersebut.

Sementara itu, delapan kabupaten/kota di Riau, selain dipasok dari pembangkit, juga pasokan tambahan dari jaringan sistem interkoneksi Sumatera bagian tengah.

"Rencananya tambahan pada tahun 2017 di 50 desa dengan membangun jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah serta membangun jaringan tegangan tinggi dan gardu induk di Rengat, Kabupaten Indragiri," ucapnya.

Pembangunan jaringan tegangan tinggi dan gardu induk di Tembilahan pada tahun 2018/2019. Energi listrik dari 150 kilovolt sistem interkoneksi Sumatera dapat disalurkan ke gardu induk di Rengat dan Tembilahan.

"Itu (sistem 150 kilovolt) kami salurkan setelah gardu induk di Pangkalan Kerinci pada triwulan pertama 2017 beroperasi," papar Dwi Suryo.

Syahrial Abdi, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, mengatakan bahwa hingga sekarang ada sekitar 200 dari total 1.641 desa/kelurahan di 12 kabupaten/kota belum teraliri listrik.

"Sampai akhir tahun ini, 200 desa di Riau belum berlistrik. Ini menjadi fokus kami dengan PLN agar pada tahun 2017 sudah berkurang," tegasnya.

Ia menjelaskan mayoritas desa tersebut berada di wilayah sistem kelistrikan terpencil, seperti di Indragiri Hilir yang merupakan desa terbanyak belum berlistrik dari PLN.

Awal tahun ini, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

Dengan perpres itu, dia berharap dapat mendorong megaproyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt secara nasional serta desa-desa di Riau bakal terang pada tahun 2019.

"Kami sudah bersinergi dengan PLN setempat. Hal ini agar diikuti kabupaten/kota di Riau. Tidak ada lagi egosektoral karena kita ingin meminimalkan jumlah desa belum teraliri listrik," ucap Syahrial.