Imam Nahrawi Akan Bahas Status Persebaya Dalam Kongres PSSI

id imam nahrawi, akan bahas, status persebaya, dalam kongres pssi

Imam Nahrawi Akan Bahas Status Persebaya Dalam Kongres PSSI

Kediri (Antarariau.com)- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan akan membahas status Persebaya Surabaya dalam Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar Januari 2017.

"Untuk Persebaya, nanti dibahas Januari, di kongres tahunan PSSI," katanya saat menghadiri pembukaan Musyawarah Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jombang di Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Pihaknya menegaskan, akan berupaya agar posisi klub sepak bola itu bisa dikembalikan. Terlebih lagi, PSSI juga sudah menjanjikan dan menindaklanjuti terkait dengan harapan agar Persebaya statusnya dikembalikan sebagaimana mestinya.

Ia menjelaskan, pada Kongres PSSI 10 November 2016 di Jakarta, pembahasan masalah Persebaya urung dilakukan, sehingga statusnya juga tertunda untuk diakui PSSI. Namun, saat itu, Ketua Umum PSSI 2016-2020, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, sudah berjanji akan menuntaskan permasalahan Persebaya pada kongres di Bandung, 8 Januari 2017.

"Kami sejak awal sudah meminta posisinya harus dikembalikan. PSSI saat itu juga sudah menjanjikan akan ditindaklanjuti," katanya.

Persebaya Surabaya bersama sejumlah klub tidak diakui oleh PSSI. Klub itu antara lain Lampung FC, Arema Indonesia, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro.

Dalam kongres yang berlangsung di Mercure Hotel, Jakarta, Kamis (10/11), PSSI, baik mayoritas voters maupun pengurus lama, dituding tidak punya itikad memenuhi janji.

Hal itu terungkap di agenda pemulihan status Persebaya Surabaya dan klub lainnya justru dihapus dari agenda. Di kongres hanya mengagendakan pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan pengurus executive committee (exco).

Permasalahan Persebaya Surabaya dimulai pada 2011, dimana Persebaya tidak diakui pengurus PSSI era Nurdin Halid setelah mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia pada 2011. Liga Primer Indonesia dibentuk sejumlah pihak sebagai ketidakpuasan mereka terhadap Liga Super Indonesia (LPI) yang dinilai punya banyak kelemahan.

Selain Persebaya, klub lain yang dihukum karena mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia Persema Malang dan Persibo Bojonegoro. Ketiga klub tersebut pada kepengurusan PSSI era Djohar Arifin Husein, berkompetisi di Liga Prima Indonesia, sebagai liga resmi PSSI.