Gubernur Riau Jagokan Mie Sagu dan Gula Aren untuk Pariwisata

id gubernur riau, jagokan mie, sagu dan, gula aren, untuk pariwisata

Gubernur Riau Jagokan Mie Sagu dan Gula Aren untuk Pariwisata

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman

punya makanan favorit untuk sarapan, yakni mie sagu didampingi kopi

susu dicampur sedikit gula aren, yang semuanya itu sedang direncanakan

pemerintah daerah sebagai daya tarik untuk pariwisata kuliner dan

investasi ramah lingkungan.

"Saya suka makan mie sagu untuk sarapan, dan Riau ini sebenarnya

sudah bisa menjadikan sagu tidak hanya tepung, tapi sudah dibuat mie,

beras dan gula cair juga," kata Arsyadjuliandi Rachman kepada Antara

di Pekanbaru, Kamis.

Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini kerap memesan mie sagu

untuk sarapan di sebuah kedai yang dekat dengan rumah dinasnya. Mie

sagu sudah lama populer sebagai makanan khas di Kabupaten Meranti

karena daerah di pesisir Riau itu adalah sentra perkebunan sagu. Baru

sekitar tiga tahun terakhir mie sagu mulai banyak dikenal di Kota

Pekanbaru sebagai kuliner di beberapa rumah makan.

"Sagu ini banyak di daerah pesisir, namun setiap transaksi

penjualan biasanya langsung dibawa keluar negeri makanya belum terlalu

berdampak ke daerah lain," katanya.

Ia berharap dengan adanya riset pengembangan produk turunan sagu

sebagai bahan pangan, diharapkan bisa memberi nilai tambah bagi

komoditas tersebut dan mampu menarik investor menanamkan modal di

industri hilirnya. Pasar di dalam negeri juga bisa mulai menerimanya

sebagai bahan pangan dan mampu memperkaya wisata kuliner khas Riau.

"Tinggal kita membiasakan saja mengonsumsi bermacam produk sagu," katanya.

Sementara itu, untuk gula aren, Riau sebenarnya juga memiliki

potensi yang besar di Kabupaten Rokan Hulu. Andi mengatakan, warga

setempat lebih mengenalnya dengan sebuatan gula "enau". Baik pohon

sagu dan aren, lanjut Andi, sama-sama cocok sebagai tanaman untuk

menjaga kelestarian lahan gambut.

Keduanya apabila dikombinasikan akan menjadi tanaman asli yang

cocok untuk merestorasi gambut rusak di Riau.

"Sebelumnya, saat Badan

Restorasi Gambut ingin melakukan restorasi gambut Riau kita sudah

dorong agar sagu jadi pilihan tanamannya. Nah, sekarang bisa tambah

pohon aren jadi ada dua tanaman asli untuk merestorasi gambut,"

katanya.

Menurut dia, hingga kini pembuatan gula aren di Riau masih

bersifat industri rumah tangga. Padahal, di Singapura gula aren sudah

dikemas dengan apik dengan sebutan "Gula Melaka" yang banyak ditemukan

di cafe, restoran hingga hotel.

"Mereka menang karena gula Aren sudah dikemas dan dilabeli saja,

padahal mungkin bisa jadi itu gula aren dari Riau juga," kata Andi

Rachman.