November 2016, Impor Riau Mengalami Penurunan 21,07 Persen

id november 2016 impor riau mengalami penurunan 2107 persen

November 2016, Impor Riau Mengalami Penurunan 21,07 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, mencatat nilai impor Riau pada November 2016 mencapai 104,90 juta dolar AS atau turun sebesar 21,07 persen dibanding nilai impor Oktober 2016 yang mencapai 132,91 juta dolar AS.

"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor migas sebesar 46,83 persen, dan turunnya impor nonmigas sebesar 5,56 persen," kata Kepala BPS Riau Aden Gultom dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Menurut dia, dari sepuluh negara pemasok barang impor non migas ke Riau pada November 2016, empat negara mengalami penurunan, dan enam negara mengalami kenaikan.

Ia menyebutkan, penurunan tersebut terjadi pada impor dari Singapura yang tercatat sebesar 15,01 juta dolar AS (84,06 persen), Malaysia 6,25 juta dolar AS (43,50 persen).

Berikutnya impor dari Australia 1,54 juta dolar AS (46,21 persen) dan dari Kanada yang tercatat sebesar 0,81 juta dolar AS (7,83 persen).

"Kenaikan impor terbesar terjadi pada impor dari Italia 17,12 juta dolar AS (754,79 persen), Tiongkok 12,84 juta dolar AS (179,93 persen), dan Jerman 1,28 juta dolar AS (124,52 persen)," katanya.

Selama Januari-November 2016, nilai impor Riau mencapai 1,22 miliar dolar AS atau turun 3,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yang besarnya 1,26 miliar.

Penurunan impor ini disebabkan oleh menurunnya impor migas sebesar 12,95 persen dan impor non migas sebesar 0,64 persen.

Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-November 2016 terhadap periode yang sama tahun 2015, turun sebesar 8,48 persen.

"Perkembangan dan peran impor non migas Riau menurut golongan penggunaan selama periode Januari-November 2016 tercatat untuk jenis impor barang konsumsi 108,11 juta dolar AS bahan baku/penolong 752,60 juta dolar AS, dan barang modal sebesar 359,50 juta dolar AS," katanya.

Impor barang konsumsi turun sebesar 24,29 persen, impor bahan baku dan penolong turun sebesar 13,25 persen, sedangkan impor barang modal naik sebesar 45,04 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.