Hasil Pemeriksaan Polisi, TG Tidak Terbukti Ingin Bergabung Dengan ISIS

id hasil pemeriksaan, polisi tg, tidak terbukti, ingin bergabung, dengan isis

Hasil Pemeriksaan Polisi, TG Tidak Terbukti Ingin Bergabung Dengan ISIS

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau menyatakan seorang warga Kota Pekanbaru berinisial TG yang dideportasi Turki karena ingin masuk Wilayah Suriah tidak terbukti ingin bergabung bersama radikal Islamic State Iraq and Syiria (ISIS).

"Yang bersangkutan telah menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia dan tidak terbukti," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Arya Tejo dihubungi dari Pekanbaru, Senin.

Selanjutnya TG akhirnya dilepaskan dan telah dikembalikan ke keluarganya. Hanya saja menurut Guntur, ia tidak langsung pulang ke Pekanbaru melainkan melanjutkan kembali pendidikannya di Pesantren di Banten.

"Yang bersangkutan kita pulangkan, dan kembali ke Banten, pesantren," lanjutnya.

Dikatakan Guntur bahwa TG warga Pekanbaru tepatnya di Perumahan Putri Tujuh Kecamatan Tampan hanyalah sebagai korban doktrinisasi orang yang tidak bertanggung jawab. Oknum itu mendoktrin TG untuk berangkat ke Suriah melalui Turki saat itu.

"Dia karena terdoktrin, direkrut. Itu bertentangan dengan kaidah agama dan termasuk Ideologi Pancasila kita," jelas Guntur.

Sebelumnya, tiga warga negara Indonesia dideportasi pemerintah Turki dan tiba di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, pada Sabtu (24/12) tahun lalu. Ketiganya adalah JJ (25) warga asal Bandung, IR (21) asal Jakarta Utara dan TG warga Pekanbaru sendiri yang diketahui masih berusia muda yakni 18 tahun.

Ketika didatangi ke rumahnya akhir tahun 2016 lalu seorang pria paruh baya yang diketahui sebagai orang tua TG tidak bersedia memberikan keterangan. Ketua RT setempat meminta kepada awak media agar tidak mewawancarai orang tua TG yang diketahui bernama Assat tersebut. Sebelumnya Assat telah memberikan keterangan di Kepolisian Resor Kota Pekanbaru.

Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara meminta agar seluruh masyarakat mengantisipasi proses rekrutmen militan ISIS di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau. Pola-pola rekrutmen biasanya diawali dengan modus jihad, dan surga. Jika dianalisa, modus ini sama sekali tidak sesuai dengan ajaran agama.