Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menjajaki kerjasama dengan dua pasar sentra cabai di wilayah Sumatera Barat sebagai upaya mengantisipasi lonjakan harga.
"Kita akan membuka komunikasi dengan sentra luar yakni sentra pasar Koto Baru, Kabupaten Tanah Data dan sentra Padang Luar, Agam," kata Kepala Dinas Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Masirba Sulaiman kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Saat ini, konsumsi cabai di Kota Pekanbaru mencapai 5 ton perhari. Dari jumlah itu, petani lokal baru dapat memenuhi 20 persen kebutuhan pasar kota Bertuah tersebut.
Sementara, 80 persen lainnya masih dipasok dari sejumlah daerah seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Untuk itu, dia mengatakan penting bagi Pekanbaru menjajaki kerjasam langsung dengan sentra cabai di kedua pasar tersebut. Upaya itu guna mengantisipasi lonjakan cabai yang terjadi baru-baru ini.
"Walaupun saat ini harga cabai sudah mulai turun sekitar Rp40.000-Rp45.000 perkilogram, namun upaya kita ini untuk jangka panjang," jelasnya.
Ia tidak ingin apabila harga cabai kembali melonjak tinggi, akan terjadi kepanikan di pasar sehingga seolah-olah pemerintah tidak sanggup mengendalikannya.
Lebih jauh, ia mendorong bagi pengusaha di Pekanbaru dapat bekerjasama dengan kedua sentra tersebut. Nantinya akan dirumuskan nota kesepahaman atau MoU sehingga kerjasama akan mengurangi lonjakan cabai.
"Tentunya disamping pemko berupaya menjadikan Pekanbaru sebagai sentra cabai secara mandiri," tuturnya.
Konsumsi Cabai Pekanbaru Mencapai Lima Ton Perharinya
