Gandeng RAPP, Pemkab Meranti Canangkan Program "Desa Bebas Api"

id gandeng rapp, pemkab meranti, canangkan program, desa bebas api

Gandeng RAPP, Pemkab Meranti Canangkan Program "Desa Bebas Api"

Selatpanjang (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Meranti dan perusahaan kehutanan PT. Riau Andalan Pulp and Paper, bekerjasama dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di wilayah pesisir Provinsi Riau tersebut dengan pencanangan program "Desa Bebas Api".

"Untuk masalah Karlahut, PT. RAPP lebih fokus pada upaya pencegahan daripada penanggulangan, dengan merancang program dan alokasi dana memadai," kata Penanggung Jawab Operasional PT. RAPP Sumardi, kepada Antara lewat surat elektroniknya, Selasa.

Menurut Sumardi di Kabupaten Meranti terdapat daerah operasional PT. RAPP oleh karena itu perusahaan memandang penting untuk turut menjaga agar Karlahut di Meranti tidak terjadi lagi.

Untuk mewujudkannya pihaknya tidak bisa melakukan sendiri tetapi butuh dukungan Pemda dan yang tak kalah penting peran aktif dari masyarakat setempat.

Adapun lima program Desa Bebas Api yang akan dilakukan oleh PT. RAPP meliputi pemberian penghargaan bagi desa yang tidak terjadi Karlahut berupa dana sebesar Rp100 juta dalam bentuk infrastruktur. Selanjutnya akan ada pemberdaya ketua tim Desa dimana perusahaan memberdayakan satu masyarakat sebagai ketua tim didesa yang membantu kepala desa dan Babinkamtibmas dalam menanggulangi Karlahut.

Lalu membantu penyiapan lahan tanpa bakar dengan menggunakan teknologi sesuai kebutuhan. Kemudian peningkatan kesadaran masyaralat akan bahaya Karlahut melalui sosialisasi dan edukasi. Serta pemantauan kwalitas udara guna pengembangan pusat data yang terintegrasi

Sementara itu, Wakil Bupati Meranti Said Hasyim sangat mengapresiasi kerjasama kedua belah pihak. Sehingga bisa saling dukung untuk tercipta sinergitas dalam mengeliminir terjadinya Karlahut di negeri sagu.

Namun satu hal yang sangat ditekankan oleh Wabup, apa yang dilaksanakan jangan sampai mengabaikan kepentingan masyarakat, karena apapun yang dilakukan pada prinsipnya untuk mensejahterakan maayarakat bukan untuk mematukan masyarakat.

"Saya mengapresiasi pertemuan ini dalam rangka sinergitas, menanggulangi Karlahut meski sulit namun ini upaya dieliminir. Pemda sendiri siap mengamankan apa yang telah menjadi program pemerintah dengan tidak mengabaikan kepentingan masyarakat. Karena tujuan sebenarnya adalah untuk mensejahterakan masyarakan bukan mau memastikan," jelas Said.

Meski demikian ia berharap sebelum program itu dijalankan, perlu dirumuskanapa yang menjadi titik masalah termasuk tuntutan masyarakat, dengan mempertimbangkan rasionalitas kondisi real dilapangan.

"Karena semua yang kita lakukan utama sekali adalah untuk masyarakat," ujarnya.

Said Hasyim pada kesempatan itu meminta kepada pihak perusahaan jangan hanya sebatas himbauan atau larangan tidak membakar lahan. Tetapi harus diiringi dengan memberikan solusi kepada masyarakat karena tanpa memberikan solusi kepada masyarakat program yang dijalankan tidak ada artinya.

"Tanpa solusi program yang dijalankan adalah konyol," ucapnya.

Disebutkan Said lagi pada dasarnya masyarakat juga tidak ingin terjadi kabakaran karena akan merasa tidak tenang, tapi kadang kala mereka lemah sering dikambing hitamkan.

"Masyarakat membakar lahannya lalu ditangkap dan ini menimbulkan ketidaknyamanan, padahal mereka melakukan karena kebutuhan hidup, terpaksa membakar karena ada keyakinan masyarakat jika dibakar lahan akan subur, Ini yang perlu didudukan secara bijak, jika dilarang tolong berikan solusinya," harap Wabup.

Wabup juga berharap PT. RAPP dapat menganggarkan biaya untuk membangun dan memberdayakan ekonomi masyarakat, Pemda Meranti sendiri akan melakukannya melalui dinas terkait.

"Meranti memilki potensi luar biasa namun tidak termanfaatkan, disitulah peran perusahaan hadir untuk membantu masyarakat, RAPP punya ahli perkebunan dan ahli lainnya, mari bantu berdayakan masyatakat agar ekonominya terangkat," ajak Wabup.

Salah satunya dengan pengembangan tepung tapioka yang digunakan oleh PT. RAPP untuk memproduksi kertas.

"Kita bisa berdayakan masyarakat menanam singkong di Meranti, jadi jangan lagi di import dari Thailand," ucapnya lagi seraya mengajak PT. RAPP mengembangkan lahan tidur yang cukup banyak di Meranti.

Pada kesempatan itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Drs. Irmansyah menegaskansiap membantu penanggulangan Karlahut, diakuinya banyak program yang akan dilaksanakan oleh BLH berkaitan dengan penanggulangan Karlahut diantaranya pembentukan MPA dimana satu kelompok terdiri 10 orang yang telah terbentuk di 4 Desa prioritas.

Selain itu adapulaprogram Adiwiyata, program sekolah berbasis lingkungan, memanfaatkan sampah menjadi pupuk, dan membantu penanaman tanaman yang memiliki nilai ekonomi.

Sekedar informasi dari penjelasan PT RAPP penyebab kebakaran sebagian besar oleh aktifitas membuka lahan untuk Agriculture, Insiden kelalaian seperti berburu dengan membuat api unggun, mencari madu menggunakan api dan membuang puntung rokok sembarangan.

Sementara waktu paling berpotensi terjadinya Karlahut 2017 adalah antara bulan Juli-Oktober karena curah hujan sangat sedikit sekali.