Pekanbaru (Antarariau.com) - Pengamat Sosial, M Rawa El Amady, menyebutkan bahwa pengawasan di kantor imigrasi perlu lebih diperketat lagi. Hal ini merujuk kepada penangkapan 98 tenaga kerja asing (TKA) asal China di PLTU Tenayan Raya Pekanbaru, pada Selasa malam.
"Masalahnya saat ini kenapa banyak TKA ilegal yang bekerja di Riau karena pintu masuknya di imigrasi tidak begitu ketat, dan bagi orang asing yang datang ke Indonesia juga tidak dikenakan biaya visa, mereka cukup bawa uang transportasi saja," kata Pengamat Sosial M Rawa El Amady, Rabu.
Pemerintah dan masyarakat tidak bisa memprotes TKA yang bekerja disini karena ada prosedur sesuai dengan teknologi mereka, sehingga juga harus didukung oleh tenaga kerja yang ahli dari negara tersebut.
"Sebenarnya sah-sah saja TKA itu masuk ke Indonesia, selama mereka memiliki investasi, yang salah adalah mereka masuk secara ilegal," tambahnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa banyaknya TKA asal China saat ini dikarenakan kerjasama pemerintah Indonesia dengan Negeri Tirai bambu tersebut. Namun ia menyayangkan hal tersebut harus dirusak oleh ulah sejumlah oknum yang dalam hal ini adalah mereka yang datang secara legal.
"Seharusnya investasi dari negara asing tersebut memberikan manfaat bagi Indonesia. Tapi kelengahan pihak imigrasi dijadikan kesempatan bagi TKA ilegal untuk memanfaatkan momentum kerjasama antar negara tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau mengamankan 98 TKA Asal China yang bekerja di proyek pembangkit listrik Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Setelah dilakukan pemeriksaan, banyak diantara mereka yang tidak memiliki izin bekerja dari pemerintah asal. Selain itu, para TKA ilegal tersebut juga tidak dilengkapi paspor sebagai identitas kewarganegaraan.
"Mereka yang kami bawa ini orang asing yang tidak memiliki dokumen. 35 TKA (tenaga kerja asing) ini terdiri dari 34 pria dan satu wanita," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Riau, Sutrisno dalam komprensi pers di Kantor Imigrasi Klas I Pekanbaru, Selasa malam.
Ia mengatakan masih ada TKA yang berada dilokasi proyek PLTU Tenayan Raya dan sedang diperiksa oleh tim Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau.
Oleh: Gebby Fadhila Sari
Berita Lainnya
BC Bengkalis musnahkan 19.800 kg mangga asal Malaysia, ada tiga tersangka
28 March 2024 13:38 WIB
BBPOM di Pekanbaru temukan kosmetik dan pangan ilegal senilai Rp1,88 miliar
22 March 2024 20:50 WIB
Pulang ilegal lewat laut, Lanal Dumai tangkap 40 PMI
06 March 2024 17:07 WIB
BBPOM di Pekanbaru jaring kosmetik ilegal
01 March 2024 6:28 WIB
Penambang pasir dan batu ilegal di Kampar diringkus
28 February 2024 14:13 WIB
Memberangus peredaran rokok ilegal tanpa kenal putus
23 February 2024 11:41 WIB
BBPOM di Pekanbaru temukan gudang penyimpanan kosmetik impor ilegal aneka merek
07 February 2024 10:58 WIB
Delapan PMI ilegal diamankan saat kembali ke Indonesia, disamarkan sebagai pelaut
05 February 2024 18:35 WIB