Pemkab Siak Lakukan Berbagai Pendekatan Agar Dapat Tekan Harga Kuliner

id pemkab siak lakukan berbagai pendekatan agar dapat tekan harga kuliner

Pemkab Siak Lakukan Berbagai Pendekatan Agar Dapat Tekan Harga Kuliner

Siak (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, mengaku kesulitan menekan mahalnya harga kuliner dari pelaku usaha diwilayah setempat, sehingga menyebabkan banyak keluhan dari wisatawan.

"Kami memang sudah membahas ini berkali-kali, bahkan kita juga sudah minta dinas perdagangan dan perindustrian untuk menyidak pelaku usaha dan meminta memurahkan harga kuliner," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Hendrisan di Siak, Jumat.

Dia mengaku harga yang dipasang rumah makan, kafe dan kuliner lainnya lebih mahal jika dibandingkan dengan Kota Pekanbaru dan daerah wisata lainnya.

"Pariwisata tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa infrastruktur, sarana dan prasarana lainnya. Namun pariwisata juga tidak bisa dipisahkan dengan kuliner," sebutnya.

Tambah Hendrisan, setiap pengunjung yang datang pasti ingin merasakan dan mencicipi makanan khas daerah tujuan wisata, atau tanpa susah payah lagi membawa bekal dari luar.

"Itu bisa terjadi di Siak jika kulinernya tidak dijual mahal seperti sekarang ini. Berbagai upaya sudah kami lakukan. Bahkan Bupati langsung yang meminta pelaku usaha untuk menurunkan harga, namun masih juga belum dilakukan," ungkapnya.

Di lapangan memang terpantau pengunjung lebih banyak membawa bekal dari luar, dan memilih makan dan bersantai di bawah pohon-pohon yang rindang atau taman.

"Siak memiliki banyak taman dan pohon-pohon yang rindang untuk bersantai, dan wisatawan yang datang ke Siak ini dari berbagai daerah, tentu seharusnya mereka bisa memanfaatkan ini," lanjutnya.

Sementara itu menurut Bupati Siak Syamsuar, kuliner yang mahal akan memberikan "image" negatif bagi pariwisata dan pengunjung yang datang ke Kabupaten Siak.

Ia juga mengakui kalau Siak masih minimnya masakan khas melayu di daerah tersebut. Syamsuar mengatakan bahwa banyak wisatawan yang menanyakan buah tangan. Pasar seni yang disediakan khusus untuk penjualan oleh-oleh sering ditutup.

"Kalau masyarakat kita tidak siap bagaimana majukan pariwisata ini. Contohnya, kuliner disini terkenal mahal. Bagus untung sedikit tetapi banyak yang datang. Kemudian masih minimnya masakan khas melayu Siak. Diantara para pengunjung yang datang ke Siak sering menanyakan perihal buah tangan khas Siak. Namun tempat yang sudah dibuat seperti pasar seni itu sering tutup," sebutnya.

Oleh: Nella Marni