Hilang 2 Hari, Petani Inhil ini Ditemukan Sudah Menjadi Mayat

id hilang 2, hari petani, inhil ini, ditemukan sudah, menjadi mayat

Hilang 2 Hari, Petani Inhil ini Ditemukan Sudah Menjadi Mayat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sesosok mayat laki-laki atas nama Fahrurrazi (42) ditemukan di Kebun Kelapa di Parit 19 Desa Sungai Iliran, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu setelah dua hari menghilang.

"Berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, pada saat meninggalkan rumah, korban sedang dalam keadaan sakit demam panas," kata Kepala Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Arya Tejo di Pekanbaru.

Korban yang sehari-harinya bekerja sebagai petani pada Kamis (19/1) Pukul 20.00 WIB meminta uang dan pamit kepada istrinya untuk membeli rokok ke warung. Tetapi sampai keesokan harinya Jumat (20/1) korban belum kembali atau pulang ke rumah.

Selanjutnya dilakukan pencarian terhadap korban oleh keluarga dan dibantu masyarakat. Setelah sekian lama dilakukan pencarian, ditemukan satu buah senter di kebun yang tidak jauh dari rumah korban dengan jarak kurang lebih 500 meter yang diduga digunakan oleh korban.

"Akhirnya pada Sabtu korban ditemukan dalam kebun kelapa yang jaraknya dari rumah korban kurang lebih satu kilometer dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan posisi terlentang. Saat ditemukan korban memakai baju kaos warna abu-abu, dan celana jeans warna biru," ungkap Guntur.

Penemuan mayat tersebut dilaporkan ke Polsek GAS dan segera personel mendatangi Tempat Kejadian Peristiwa. Kepala Unit Sabhara Polsek GAS, IPDA Markamdi memimpin bersama tim medis dari Puskesmas Sungai Iliran, dipimpin Yudi.

Dari hasil pemeriksaan terhadap mayat korban didapat hasil pada kepala tidak ada luka atau lebam akibat pukulan atau benturan. Pada mata, leher, punggung tidak ada luka. Pada kaki dan tangan juga tidak ada tanda-tanda kekerasan atau luka.

Pada siku tangan kiri dan dada ada luka gores diduga disebabkan oleh kena semak belukar. Pada seluruh tubuh korban tidak ada di temukan luka akibat benda tumpul atau benda tajam.

"Mayat korban diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan," demikian Guntur.