Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau pada Selasa pagi menggelar rapat penetapan status siaga penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sebagai upaya memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan bencana tahunan tersebut.
"Penetapan status siaga ini untuk memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Riau," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger kepada Antara sebelum rapat yang digelar di Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru dimulai.
Rapat ini langsung dipimpin oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dan dihadiri oleh Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain sera Kepala Staf Korem 031/WB Kolonel I Nyoman Parwarta, perwakilan Lanud Roesmin Nurjadin serta Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Edwar menjelaskan saat ini sudah ada dua daerah di Riau yang menetapkan status siaga darurat Karhutla. Keduanya adalah Rokan Hulu dan Kota Dumai.
Jim mengatakan penetapan status siaga itu penting menyusul prediksi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru bahwa Riau akan memasuki musim kemarau pada Februari mendatang.
Untuk itu, dia mengatakan Riau harus tetap waspada. Dengan adanya penetapan status tersebut, maka pencegahan dan penanggulangan akan dilakukan secara terpadu.
Hingga berita ini diturunkan, rapat Karhutla masih terus berlangsung.
BMKG sebelumnya mulai mendeteksi munculnya titik-titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data BMKG, titik panas menyebar di Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu serta Kota Pekanbaru.
Pemerintah Provinsi Riau juga telah mengambil kebijakan untuk melakukan patroli terpadu guna mencegah adanya kebakaran. Upaya itu didukung langsung TNI, Polri, dan instansi terkait.
Pagi ini Pemprov Riau Rapat Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla
