Perawang, Riau (Antarariau.com) - Perusahaan bubur kertas Asian Pulp and Paper Sinar Mas menyiapkan "Integrated Fire Management" (IFM) atau manajemen penanggulangan kebakaran terintegrasi di dalam maupun di luar area Hutan Tanaman Industri dan mitra pemasoknya yang beroperasi di Provinsi Riau.
"Terdapat empat pilar utama dalam IFM ini yaitu persiapan, deteksi dini, respon cepat serta pencegahan," kata General Management IFM Sinar Mas Forestry, Sujica W Lusaka di Perawang, Kamis.
Persiapan, lanjutnya, juga dibagi menjadi empat langkah yakni Incident Command System (ICS) atau Sistem Komando Bencana.
Langkah ini merupakan perangkat atau sistem yang mengatur garis komando, perencanaan, operasi, logistik dan administrasi dalam sebuah situasi darurat.
Dalam menerapkan ICS, APP Sinar Mas menggandeng ahli manajemen kebakaran internasional yaitu Trek Wildland Service (Kanada) dan Working on Fire (Afrika Selatan) untuk memberikan pelatihan ICS. Pelatihan yang menitikberatkan pada koordinasi dalam memadamkan kebakaran.
Untuk Deteksi Dini setelah diberikan data mengenai ada atau tidaknya "hotspot" atau titik panas di sekitar wilayah konsesi. Hotspot adalah titik di sebuah lokasi yang terdeteksi satelit dan memiliki suhu sekitar 40C atau lebih. Hotspot tidak selalu berarti fire spot (titik api).
"Untuk memastikan apakah hotspot tersebut adalah titik api atau bukan, maka petugas yang telah bersiaga turun ke lapangan untuk mengecek secara langsung. Deteksi dini bertujuan agar potensi kebakaran dapat segera diredam sebelum menjalar secara luas," lanjutnya.
Respon Cepat dilakukan dengan komando dan kontrol yang merupakan manajemen terpadu dalam menghadapi situasi darurat. Dari mulai pihak penyedia data yaitu "Situation Room", logistik peralatan, hingga petugas regu pemadam kebakaran di lapangan.
"Semuanya bergerak mengikuti garis komando yang telah ditentukan," sebutnya.
Untuk pilar pencegahan yang menjadi bagian vital dalam IFM adalah Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Prigram ini merupakan gerakan terintegrasi dalam memberdayakan masyarakat di wilayah konsesi pemasok APP untuk mengembangkan mata pencaharian sehari-hari.
"Landasan utama dalam upaya pemberdayaan masyarakat ini adalah dengan memanfaatkan bidang agroforestri (wanatani). Masyarakat diarahkan dan dibina untuk berdaya dan sejahtera secara sosial-ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya (alam dan manusia) yang sesuai dengan potensi dan karakteristik lokal," ujarnya.
Berita Lainnya
Manajemen GoTo beri kompensasi di atas perundangan bentuk apresiasi karyawan
19 November 2022 16:47 WIB
Kemendikbudristek bakal bentuk Lembaga Manajemen Kolektif Musik Tradisi Nusantara
20 August 2021 16:56 WIB
Waduh, 901 hektare lahan di Riau terbakar selama 2021
06 July 2021 9:11 WIB
Luas hutan dan lahan yang terbakar di Riau turun 99 persen
26 October 2020 21:51 WIB
BNPB ajak semua elemen bangsa hentikan karhutla
03 August 2019 7:56 WIB
Dua Helikopter Berjibaku Padamkan Kebakaran Lahan Bengkalis
15 February 2019 17:48 WIB
Pemko Pekanbaru Ajarkan Masyarakat Penanggulangan Pertama Kebakaran Sebelum Damkar Datang
05 March 2018 19:10 WIB
Bupati Inhu Gencar Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran Lahan
03 November 2015 14:54 WIB