Meriahnya Perang Air Meranti Bawa Berkah Bagi Masyarakat

id meriahnya perang, air meranti, bawa berkah, bagi masyarakat

Meriahnya Perang Air Meranti Bawa Berkah Bagi Masyarakat

Pekanbaru (Antarariau.com) - Ketua Festival Perang Air, Uyung Salis, mengatakan diperkirakan ada sekitar 20 ribu wisatawan yang ikut menghadiri Festival Perang Air di Kota Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dan meningkat dibandingkan 2016 yang mencapai 16 ribu orang.

"Efek domino dari festival perang air ini sangat luar biasa karena hotel dan penginapan penuh, bahkan wisatawan yang ingin datang pada tahun depan sudah memesan kamar hotel dari sekarang dan sudah membayar lunas," katanya di Pekanbaru, Selasa.

Festival Perang Air merupakan agenda wisata Riau dan nasional dari Kepulauan Meranti, yang mengemas tradisi permainan warga etnis Tionghoa saat memperingati Tahun Baru Imlek. Perang Air, dalam bahasa Tiongkok disebut "Cian Cui", berlangsung selama enam hari.

Pemerintah membuat aturan agar festival ini meriah dan aman, dengan memberlakukan dua jam perang air setiap hari pada pukul 16.00 hingga 18.00 WIB. Seluruh warga tumpah ruah di tepi jalan saling menyiram air, namun dilarang melempar air dengan kemasan plastik karena melukai dan mengotori kota.

Menurut dia, Wisatawan mancanegara yang turut hadir berasal dari Afrika Selatan, Malaysia dan Singapura.

"Uniknya, wisatawan asing tahu festival ini dari publikasi media di Singapura yang sudah membantu mempublikasikan Festival Perang Air sejak sebulan lalu," katanya.

Dampak positif ekonomi festival ini terasa sampai ke semua lapisan masyarakat. Mulai dari meningkatnya penjualan kuliner, oleh-oleh, pistol air, hingga meningkatnya pendapatan tukang becak.

"Kami perkirakan, rata-rata seorang wisatawan menghabiskan tiga hari di Selat Panjang untuk ikut festival, dan menghabiskan Rp2,7 juta. Kalau dikalikan 20 ribu wisatawan, maka perputaran uang selama tiga hari saja festival ini ada sekitar Rp54 miliar," katanya.

Seorang penarik becak, Idris, mengatakan penghasilannya selama festival naik hingga empat kali lipat dari hari biasa. Wisatawan menyewa becaknya untuk berkeliling saat perang air dengan tarif Rp100 ribu sekali putar rute festival di Jalan Diponegoro, Kartini, Imam Bonjol, A. Yani dan Jalan Tebing Tinggi.

"Sehari saya bisa dapat Rp450 ribu. Biarkan basah, asalkan penghasilan berlipat untuk bayar hutang," katanya.