Pekanbaru (Antarariau.com) - Kementerian Pariwisata Indonesia menargetkan akan memberikan sertifikasi profesi kepada 65.000 pelaku di sektor pariwisata yang ada di nusantara.
"Kami merencanakan bisa memberikan 32.500 sertifikasi profesi dibidang industri pariwisata dan 32.500 untuk sektor pendidikan seperti perguruan tinggi dan SMK pariwisata," ujar Asisten Deputi Pengembangan SDM Kementerian Pariwisata Wisnu Bawa Tarunajaya di Pekanbaru, Selasa.
Wisnu juga menjelaskan bahwa total SDM yang bekerja di sektor pariwisata memiliki jumlah yang besar, sehingga pihaknya mendorong industri pariwisata untuk menyelenggarakan uji kompetensi secara mandiri melalui lembaga sertifikasi profesi pihak ketiga.
"Diharapkan jumlah SDM bersertifikasi semakin banyak karena sudah ada peraturan tentang kewajiban industri untuk memiliki tenaga kerja bersertifikasi, dan saat ini di 15 provinsi sudah ada 43 lembaga sertifikasi profesi pihak ketiga," ujarnya.
Selain di bidang industri, Kemenpar juga wacanakan agar perguruan tinggi dan juga SMK pariwisata bisa difasilitasi guna pemenuhan tenaga kerja yang bersertifikasi profesi.
"Perguruan tinggi dan SMK harus bisa mencetak SDM siap pakai. Saya yakin strategi ini akan efektif meningkatkan jumlah tenaga kerja pariwisata yang keahliannya diakui oleh industri," tegasnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa saat ini Kemenpar juga sudah menjalin kerjasama dengan sepuluh negara ASEAN dalam rangka meningkatkan kualitas SDM pariwisata Indonesia.
"Sepuluh negara ASEAN sudah menandatangani kerja sama free flow, jadi nantinya SDM kita bisa bekerja di negara itu atau sebaliknya sepanjang memiliki sertifikasi profesi pihak ketiga," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2015 pariwisata sudah menyumbangkan 10 persen PDB nasional dan merupakan yang tertinggi di ASEAN. Pariwisata juga menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan atau setara dengan 8,4 persen.
Selain itu pariwisata merupakan peringkat keempat penyumbang devisa nasional yaitu sebesar 9,3 persen, selain itu merupakan peetumbuhan penerimaan devisa tertinggi yaitu 13 persen hanya dengan biaya marketing 2 persen dari proyeksi devisa.
Oleh: Gebby Fadhila Sari
Berita Lainnya
Lebaran jadi tuas pendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
15 April 2024 15:20 WIB
Digitalisasi desa wisata tumbuhkan sektor pariwisata di Lampung
16 March 2024 14:59 WIB
Pemerintah sepakati langkah strategis akselerasi kinerja sektor pariwisata
05 December 2023 11:55 WIB
MPR: Peningkatan SDM penting untuk pengembangan sektor pariwisata
29 November 2023 16:33 WIB
Menparekraf sebut AIS jadikan pariwisata sektor dominan pendapatan negara
12 October 2023 13:59 WIB
Khofifah sebut peredaran uang dari sektor wisata di Jatim capai Rp487 triliun
04 August 2023 17:02 WIB
Festival Culture Paradise, upaya pengembangan sektor pariwisata di Rupat
08 July 2023 19:05 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno optimistis sektor pariwisata dongkrak percepatan SDGs
23 June 2023 15:49 WIB